Flash back on
"Kamu" tunjuk Salah satu anggota osis pada perempuan manis yang menurut dio sangat polos itu
"Sa- saya kak" tunjuk perempuan tadi gugup pada diri sendiri
"Iya, maju selangkah" printahnya, tanpa tau apa salahnya gadis itu maju selangkah dengan takut-takut
Adinda rahma nama gadis malang itu. Menurut gua, acara pertama penyambutan atau apalah ini sangat membosankan, sebelumnya bahkan gua sempat mengup mendengar ceramah yang tidak jelas dari ketua osis
"Kamu tau salah kamu?" tanya anghota osis tadi. Gua sangat percaya gadis itu sangat malu sekarang karna di perhatikan banyak orang. "Kamu tadi jelek-jelekin kami kan? " lanjutnya dangan mrmbentak
"Ti-tidak saya tid-"
"Jadi maksut kamu kami bohong. Gitu?" kalimat dinda terpotong oleh anggota osis lainnya
Sang ketua osis hanya menyaksikan saja. Brengsek. Memang
"Mungkin kamu lupa aturannya" ucap sang ketua osis sambil menyeringai "pertama kami tidak pernah salah, dan yang kedua jikapun kami salah kembali ke peratusan pertama" sambungnya
Orang-orang menatap dinda kasihan
"Jadi, kasi hukuman apa ni anak?" tanya gadis yang berdiri di samping si pecundang- maksut gua ketua osis
"Lari keliling lapangan bola 5 kali, biar dia bisa merenung apa salahnya" ujar ketua osis tanpa belas kasih
Dio mendengarnya geram, dan maju menyusul dunda ke depan. Dia menatap sangketua sengit
"Lo pikir lo tuhan" ucapan pertama yang keluar dari mulut dio
Membuat anggota osis bahkan semua muba tercengang "Dasar kurang ajar" ucap salah satu anggota
"Bulsit" gumam dio yang dapat didengar sangketua osis, sedang dinda yang memegang tangan dio karna takut membuat dio menatapnya iba, dan kembali menatap sangketua osis dingin
"Ingat lo disini sebagai tauladan yang akan dihormati tanpa lo suruh, bukan sebagai pereman" ucapnya menantang "apa peraturan lo tadi 'pertama kami tidak pernah salah dan kedua jikapun kami salah kembali keperaturan pertama' lo pikir lo tuhan? Setan iya "
Yap, kata-kata dio itu mampu membuat semua anggota osis terdiam sekaligus congo
"Hukum aja dia tan, gantiin tu cewek" ucap gadis disebelahnya sambil nunjuk dinda
"Tan, setan" gumam dio membuat ketua osis yang di panggil tan itu menoleh dan menatapnya tajam
Saat hendak melihat nama dio dengan tanpa terjadi apapun dio membalikkan namanya yang tergantung di depan dadanya
Natan fauzi. Nama pria itu, pria yang menjabat sebagai ketua osis yang agak- ya sinting
"Sekarang kamu yang akan gantikan posisi dia" kata natan sambil menunjuk dinda "kamu keliling lapangan 10 kali" lanjutnya
Dio menatapnya sambil menguap. Membuat natan menatapnya garang. Ya dio tetaplah dio, jika dengan berani dia mengatai natan didepan umum maka hukuman itu hanya serpihan debu-ok ini alay
Dengan tanpa dosa dio mendorong dinda "sono balik ke tempat lo, nantik lo itam" kata dio
"Tap-"
"Gak usah banyak bacot, sana balik" ujar dio memotong ucapan dinda
"Makasi" ucap dinda tulus
dio mengangguk sambil melirik ke natan
"apa lo liat-liat" ucapnya lagi yang membuat natan mengalihkan pandangannya
Setelah mengelilingi lapangan sepuluhkali, dio kembali ke lapangan dengan santai, tanpa memperduliin pandangan orang
"Woy bang mundur, itu tempat gua tadi" ucapnya pada pria tinggi di depannya
"Oh" ucap pria itu
"Gua rasa dia bukan manusa" bisik pria didelakang dio dengan pria di sampingnya
"Jangan ngaco" ucap yang lainnya
"Tapi menurut gua, lo benar deh. Mana mungkin dia baik-baik aja setelah keliling lapangan 10x apa lagi di siang bolong brgini, kalau cewek normal mah pasti udah pingsan saat putaran pertama" ujar pria yang lainnya lagi
Dio mendengar semuanya tapi enggan meladeninya
Tiba saat bel berbunyi pertanda waktunya untuk istirahat
Dio mengeluarkan kipas yang di masukkan sang abang tercinta dari tasnya 'supaya kamu nanti gak kepanasan' itu katanya bertujuan menenangkan pikiran sambil berjalan menuju kantin
Saat duduk sambil menunggu pesanan dio memainkan hpnya
"Hai" sapa gadis tadi, dio menatapnya sekilas dan kembali sibuk pada hpnya
"Boleh aku duduk sini?" ucapnya lagi, ya walaupun sebenarnya gadis itu sudah duduk
"Kenalin nama aku Adinda Rahma" lagi. Dinda mengulurkan tanhannya pada dio
Dio menghentikan aktifitasnya menatap dinda dan tangannya secara bergantian dan...
Yap dio membalas uluran tangan dinda "Diora yasyana" ucapnya dan melepas uluran tangan itu karna sepertinya dinda tidak akan melepaskan tangannya
"Ma-maaf lagi" ucapnya lagi
"Santai aja, gua gak makan orang"
Saat dio tidak melanjutkan obrolan, dinda merasa canggung dan tegang. Ya dia baru menyadari kalau orang yang ada di kantin banyak yang menatap mereka secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi
"Hai kalian berdua, gua duduk disini ya? Soalnya gak ada tempat duduk yang menarik, kalau duduk disudut gak ada yang liat kalau disini bisa cuci mata" ujar gadis yang baru datang itu, dia berniat duduk di samping dio tapi melihat aura dingin dio ia memutuskan duduk di samping dinda
"Bolehkan?" tanyanya lagi, lebih tepatnya pada dinda
"Bo-boleh duduk aja"
"Lo aslinya gagap?" tanya gadis itu yang di jawab dinda dengan gelengan dan senyum manis
"Kenalin nama gua lia, Vita amalia" ucapnya ceria
"Aku Dinda, Adinda Rahma"
"Aku? Lo gue aja biar asik"
Dio yang mendengarnya hanya geleng-geleng 'aneh' fikirnya
"Oh iya nama lo siapa?" ujarnya yang tidak dihiraukan dio
"Lo lagi sariawan ya?"
"Nama dia Diora Yasyana" ujar dinda
"Wah keren" ucap lia excited, membuat dio mengangkat kepalanya menatap lia sanati
"Nama lo diora kan?"
"Yo i" jawab dio
"Panggilan lo?" belum sempat menjawab lia memotongnya lagi "gua panggil dio aja ya biar sama sama member exo yang manisnya aduhai itu" lanjutnya sambil menghayal
"Terserah"
"Kita temenan ya, eh gak sanabatan aja" ujar lia antusias yang di angguki oleh dinda
"Aku stuju" ujar dinda gal kalah semangat, seolah menunggu jawaban dio mereka melihatnya dengan memelas
Menghela nafas lasrah "Ok" cuma itu jawaban dio tapi membuat dua orang didepannya kegirangan bukan main
"Oh iya gimana kalau kita buat grup chat aja"
"Stuju" ucap lia "biar gua yang buat, minta no. kalian" sambungnya
Ting
Hp dio dan dinda berbuyi pertanda ada notif yang masuk
Grup orang² Cantik begitu nama grup chat yang di buat oleh lia
Dio hanya menggeleng menanggapinya
#TBC
Jangan lupa like and comments
sorry kalau masi banyak tayponya 🙏
sorry updatednya telat tugas kuliah gue banyak