Hari kedua mos entah sial atau ada orang yang berniat mebullynya, dio terkurung di sebuah toilet
"Kampet" umpatnya
Seseorang tampak kaget saat baru keluar dari Salah satu bilik wc Dan dia dengar malah umpatan dio
Gadis itu menapnya heran "Lo kenapa?"
"Tu kekunci" ucap dio pada gadis itu
"Maksut lo?" menghela nafas dio menatap gadis itu lagi
"Kita.kekunci.disini" ucap dio menekan setiap kata, tapi di luar dugaan muka gadis itu malah tampak pias-ya gadis itu tampak ketakutan dengan keluarnya keringat dingin di pelipisnya
Dio mengangkat sebelah alisnya heran
Kini giliran dio yang nanya "Kenapa lo? takut ruang gelap?" gadis tadi diam mendengar tebakan dio
Dio berjalan menghampirinya " gua disini" ucapnya menenangkan, secara tiba-tiba gadis itu mencengkram tangannya
"Gua takut ruangan sempit" ucapnya sambil menutup kedua matanya, seolah mengerti situasi dio menyuruh gadis itu minggir, tapi gadis itu tidak mau
"Lo mau keluarkan?" tanyanya yang di jawab anggukan pasti gadis itu "ya udah minggir biar gua dobrak ni pintu biar bisa kelar, kelamaan kalau nunggu ada yang buka" sambungnya
Dengan berat hati gadis tadi melepaskan pegangannya pada tangan dio, cukup tiga kali tendangan mrmbuat pintu toilet itu terbuka. Dan tentu saja rusak, mengenaskan
Bersamaan dengan itu natan sang ketos lewat dan tercengang melihat pintu toilet yang rusak di depan matanya dan dio lah yang keluar dengan tenang
Tanpa memperdulikan natan dio berbalik, menatap gadis yang masih ketakutan itu "woy keluar, mau disini lo" ujarnya membuat gadis tadi membuka mata dan berlari keluar menyusul dio
Natan masih memperhatikan dio dan gadis di belakangnya yang saat melewatinya sedikit menunduk tanda dia menghormati atau lebih tepatnya takut. Sedangkan dio pas papasan dengannya dia mengabaikan natan
"Makasi" ucap gadis itu tulus saat berhasil mengejar dio
"Sama-sama, lagian tanpa ada lo pun tu pintu bakalan bernasib sama"
Ketika ingin kekantin dio mendengar bel pertanda harus berkumpul lagi "shit" umpatnya dan dengan sangat terpaksa harus kembali ke aula
"Ni" ucap gadis yang di tolong tadi sambil memberikan roti dan air mineral pada dio "lo pasti belum makan, kenalin nama gua flxia anata lo bisa panggil gua nata" sambungnya
"Thanks, Diora yasyana lo bisa panggil gua dio" ucap dio santai
Sambil menuju ke aula, mereka terus bercakap sampai tidak sadar lia dan dinda memanggil dio dari tadi
"Lo gua panggil dari tadi gak nyaut², budek kali ya" ucap lia langsung "gua sama dinda udah nungguin lo dari tadi di kantin eh mala kagak datang²" sambungnya
"Gua ke kunci di toilet" mendengar itu lia dan dinda sontak berhenti
"Ada yang berani gangguin lo? Bilang ke gue, biar gue hajar tu orang" lia berucap menggebu2, mendengar itu membuat dio tersenyum- senyum yang sangat manis bagi siapapun yang melihatnya 'serasa di rumah' ucap dio dalam hati
"Oh iya ni kenalin, nata" ucap dio pada lia dan dinda merekapun berkenalan saling menjabat tangan
"Lo ada teman baru?" lia santai
"Ketemu di mana yo?" tanya dinda
"Toilet"
"Wah jangan-jangan dia yang ngunciin lo" lia curiga, memasang mata elangnya
"Jangan ngasal, nyet" ucap dinda
"Lo mau jadi teman kita? Sabat maksutnya" ucap dinda antusias
"Boleh?" ucap nata memastikan
"Kenapa enggak" ucap lia senyum "nanti gua masukin grup chat" sambungnya
Di rumah
"Ana sayang" panggil evan dari lantai bawah
"Iya kak" jawab dio setengah berteriak, dan keluar dari perpustakaan rumahnya menuju meja makan
"Gimana sekolah kamu hari ini sayang? Enak?" tanya ilham pada adik bungsunya itu
"Lumayan bang"
"Kemaren dapat dua teman baru, sekarang gak ada? Atau ada yang berani gangguin kamu? Bilang sama kakak biar kakak yang urus nanti" ucap evan pada dio
"Gak ada kak. Tapi ya tadi aku dapat satu teman baru lagi, namanya nata"
"Syukur deh" ucap ilham dan evan serentak
"Oh iya ana, abang sampai lupa motor kamu udah sampe tadi siang" ucap evan
"Yang benar bang" dio memastikan dan di jawab anggukan oleh kedua kakaknya itu dio berdiri dan memeluk kedua abangnya yang duduk didepannya
Setelah selesai acara peluk-prlukan, dio kembali duduk di bangku semula dan melanjutkan makan malamnya yang sempat tertunda itu
Setelah makan, mereka duduk santai di depan tv dimana dio dan evan sedang asik main ps
"Bang iam" panggil dio tanpa mengalihkan matanya dari tv
"Em"
"Mama ama papa kapan pulang?"
Pertanyaan itu sontak membuat liham dan evan menghentikan aktifitasnya dan menatp dio
"Kayaknya kamis deh, kenapa ana kangen?" evan mengelus lembut kepala sang adik sambil tersenyum hangat
"Enggak cuma nanya aja" jawabnya
"Nanti abang temanin tidur, ya"
"Besok pas mama, papa pulang abang iam bilang ke mereka biar dirumah aja"
"Gak usah bang" tolak dio datar
Evan dan ilham berusaha mencairkan suasana
"Oh iya hampir lupa, kak evan juga udah bilang suru beliin kamu Lamborghini biru terbaru ke papa, katanya datangnya besok pagi" ujar evan tersenyum
Dio mengarahkan jempol tangannya tidak terlalu bersemangat
Ilham mulai bosan melihat evan dan dio bernain ps, dan satu ide terlintas di otaknya
"Dek gak usah main itu, gak bosan apa" ucap ilham mengajak dio bersamanya"mending nyanyi sama bang iam. Kita buat youtube chenel berdua" sambungnya
"Enak aja, sana lo kak ganggu aja" usir evan "jelas ana mainya lebih dulu sama gue" sambil megang tangan ana
"Karna dia udah main sama lo, makanya gua bawak adek gua ini ikut gua" ujar ilham pada evan "yuk sayang, kita nyanyinya di kamar kamu aja biar nanti pas ngantuk bisa langsung tidur aja"
Dengan sangat terpaksa evan melepas tangan dio "ok abang ngalah kali ini, karna besok kamu sekolah sekarang langsung tidur aja, nyanyinya kan bisa kapan-kapan"
Ilham congo mendengar apa yang di lakukan adiknya-lebih tepatnya kembarannya itu, karna yang dikatakan evan ada benarnya jadinya ilham membiarkannya saja 'mengalah itu bukan berarti kalah' ucap ilham dalam hati
"Ya udah yuk tidur" putus ilham yang di angguki dio
Ya dio memang selalu di perlakukan seperti itu didalam rumahnya. Bagaimana tidak jarak antara kedua abang kembarnya dan dia itu 5tahun yang membuat semua orang sangat menyayanginya, Diora yasyana gadis cerdas dan cantik merupakan tipe-tipe semua pria jikasaja dia tidak....
TOMBOY
Terutama sejak kejadian itu, Yang merubah hidupnya
Pendiam
Dingin
Emosian
Itu merpakan sifat yang timbul efek kejadian itu
Ilham dan evan sangat merasakan dampaknya, mereka kehilangan adik yang manja, banyak bercerita, sering tersenyum, dan hangat tentunya
Sejak saat itu ilham dan evan sangat menjaga dio dengan sangat baik menggantikan tugas sang ayah dan ibu sasat kedua orang tuanya sibuk agar dio tidak merasa kekurangan kasih sayang
Walaupun dia tau dio sudah muak dengan semuanya, jika saja kris Dan gio tidak ada pasti adiknya ini akan sangat tidak tersentuh
#TBC
Maaf masih banyak tayponya
Jangan lupa like and comments guys
🙏👋
kalau kalian penasaran sama cerita aku Yang lainnya juga bisa kalian liat di aplikasi wattpad dengn judul Yang sama Dan penulis Yang sama @Devi327 😉😘