"Memangnya boleh peluk leher Saturnus?" tanya Valerie dengan suara yang sama pelannya.
"Boleh Val, kan cuma leher gue tempat lo pegangan." sahut Saturnus tersenyum kecil dan menganggukkan wajahnya.
"Yaudah kalau boleh... Eh tapi Valerie takut kalau banyak yang lihatin kita, nanti dikira Valerie sengaja minta digendong sama Saturnus." ucap Valerie mengungkapkan isi hatinya jujur pada Saturnus. Ia sudah memeluk leher Saturnus, dan ia dapat merasakan deru nafas Saturnus yang sedikit memburu. Kenapa Saturnus? Apakah Saturnus merasa gugup?
"Gak akan ada yang ngira gitu Val, mereka pasti lihat kedua lutut lo yang di perban. Mereka bisa nyimpulin kalau lo sedang sakit kakinya... Tenang aja kalau ada yang bicarain lo, lo diam aja, biar gue yang nyahut nanti. Yaudah gue jalan ya? Udah siap kan?" tanya Saturnus untuk memastikan yang terakhir kalinya.
"Terima kasih Saturnus, siap Saturnus. Hati-hati ya Saturnus jalannya." ucap Valerie mengingatkan sekali lagi.