Keesokan harinya, Lucas memakain pakaian yang sudah dibelikan oleh sang istri. Menatap penampilan barunya di kaca, membuat Nayya yang melihat perubahan yang terjadi pada sang suami tidak bisa mengalihkan pandangannya. Lucas bahkan bisa melihat ada tatapan kagum di dalamnya, hal itu menjadi kebanggan tersendiri untuk Lucas.
Begitu turun ke bawah, para pelayan termasuk Albert juga terpana. Mereka yang baru pertama kali melihat penampilan yang berbeda dari tuan muda menjadi sangat kagum, terutama dengan Nayya yang telah membelikan pakaian yang tampak terlihat dibuat khusus untuk Lucas.
Tapi, kebahagiaan Lucas tidak bertahan lama. Lagi-lagi, sang ibu mengganggu paginya dengan Nayya, bahkan rencananya membawa sang istri ke perusahaan gagal akibat permintaan Diana yang tidak mungkin ia tolak.
Bukan tidak bisa ia tolak, tapi melihat wajah ingin ikut sang istri setelah mendengar ajakan ibunya untuk pergi ke rumah agar bisa bertemu keluarga Dominic lah yang membuat Lucas tidak berdaya.
"Jangan memasang wajah seperti itu, ibu hanya ingin memperkenalkan istri mu pada ayah dan kakak laki-laki mu. Kau harusnya senang karena Nayya tidak keberatan dengan hal itu."
Kata-kata itu masih tetap terngiang di telinga Lucas, membuatnya dalam kondisi tidak bahagia ketika datang ke perusahaan.
Para karyawan yang melihat kedatangan sang bos dengan penampilan baru menjadi terpana, terutama karyawan wanita. Mereka bahkan semakin jatuh cinta dengan ketampanan Lucas yang tampak hidup.
Sean yang melihat juga terpana, tapi rasa rasa penasaran lebih besar dari pada kekagumannya pada sang Bos.
"Mengapa anda pergi sendirian, Bos?" Sean mencari-cari dimana Nayya berada. Meskipun baru sekali Lucas membawanya, tapi bagi Sean, itu sudah menunjukkan jika Lucas mencintai Nayya.
" Dia di bawa oleh nyonya Myra," ucap Lucas kesal. "Jika kau nanti sudah menikah, tolong jauhkan ibu mu dari istri mu, atau kau akan menjadi seperti ku. Selalu di ganggu dan sekarang istri ku bahkan di bawa pergi olehnya."
Setelah mengatakan hal itu, Lucas masuk ke dalam ruangan. Ia ingin segera menyibukan diri agar rasa kesalnya sedikit menghilangan. Sedangkan Sean, pria itu masih terpana, sekarang sang bos bahkan telah membuat ibunya menjadi musuh karena mengambil paksa istrinya.
Saat Lucas tengah sibuk bekerja. Nayya yabg telah tiba di kediaman keluarga Dominic, di sambut dengan ramah. Bahkan menantu perempuan Myra langsung mengajak Nayya berbicara selayaknya kakak adik. Tidak ada jarak atau bahkan tatapan menghina antara mereka, sangat jauh berbeda dengan keluarga Leonal yang selalu memberikan tatapan jijik pada Nayya.
Tuan Dominic yang merupakan ayah Lucas juga menyambut Nayya dengan sangat ramah, mengajaknya bercerita tentang lukisan yang ada di rumah. Sesekali bertanya seperti apa Lucas memperlakukannya di rumah.
Lalu dengan kakak pertama Lucas. Pria itu cukup puas dengan pilihan adiknya, wanita yang tidak terlihat serakah atau penuh tipu daya seperti kebanyakan wanita.
Pada akhirnya, Nayya sekali lagi mengucapkan banyak rasa syukur pada Tuhan karena sekarang hidupnya mulai membaik. Ia tidak perlu lagi bangun di pagi buta untuk membuatkan sarapan, tidak perlu menahan sakit akibat kekerasan yany di lakukan oleh Javior dan istri serta putri kesayangannya. Dan tidak ada lagi tidur kedinginan setelah hujan.
Saat semua orang tengah berbicara dengan Nayya. Adam yang sudah sangat merindukan bibi cantiknya berteriak ketika melihat kehadiran Nayya, ia yang sengaja di titipkan oleh ibu dan ayahnya ke rumah sang nenek baru saja pulang dari sekolah.
"Bibi cantik, Adam rindu." Teriak Adam lalu berlari ke arah Nayya. Membuat semua orang yang tahu seperti apa sifat Adam hanya bisa menggelengkan kepala.
"Bibi juga merindukan mu." Nayya senang karena akhirnya bisa bertemu dengan Adam, keponakannya yang menggemaskan.
"Apakah bibi datang bersama paman?" Adam tidak ingin di ganggu oleh pamannya saat sedang bersama Nayya, seperti beberapa hari yang lalu.
"Tidak, paman mu sedang bekerja." Nayya mengelus kepala Adam, pemandangan itu membuat keluarga Dominic semakin yakin dengan pilihan Lucas untuk menikahi Nayya.
"Baguslah, Adam tidak suka jika paman mengganggu seperti beberapa hari yang lalu."
myra yang sudah tahu tentang pertengkaran antara putra dan cucunya tersenyum kecil. Keduanya memang selalu bertengkar setiap kali bertemu.
"Adam, ganti pakaian mu sekarang juga. Nenek sudah mengatakan berulang kali jika sudah pulang sekolah, maka langsung ganti pakaian serta cucu wajah, kaki dan tangan mu."
Jika Myra sudah berbicara, maka Adam akan segera melakukannya. Ia tidak ingin membuat sang nenek marah-marah.
"Baik, Nek. Bibi cantik harus menunggu Adam, oke." Setelah itu, Adam berjalan menuju lantai 2. Tempat dimana kamarnya di kediaman Dominic berada.
Ketika Adam telah menghilang, Myra mengajak para menantunya membuat makan siang bersama. Bukan ia tidak memiliki pelayan atau sengaja membuat kedua menantunta bekerja. Tapi Myra hanya ingin menghabiskan waktunya bersama kedua menantu yang akan di bawa pulang oleh suami mereka sore nanti.
"Apa Nayya boleh mengatar bekal makan siang ke kak Lucas, Bu?"
Sejak tadi pagi, Nayya merasa tidak enak pada Lucas yang pergi sendirian ke perusahaan. Di tambah sekarang ia harus makan siang sendirian, membuat Nayya tidak tega dan ingin mengatar makan siang pada sang suami.
Myra dan Alea tersenyum maklum, pengantin baru memang seperti itu. Jadi mereka tidak keberatan jika Nayya tidak makan siang bersama mereka.
"Tentu saja tidak apa-apa, Nak. Bahkan itu bagus, kalian baru saja menikah dan membutuhkan waktu berdua yang banyak agar bisa saling mengenal satu sama lain." Karena pernikahan keduanya sangat cepat tanpa adanya acara atau bahkan pemberitahuan pada keluarga. Membuat Myra paham dengan hubungan baru keduanya.
"Bukan seperti itu, Bu. Nayya hanya tidak tega jika kak Lucas memakan makanan cepat saji. Itu sangat berbahaya untuk kesehatan kak Lucas."
Myra senang ketika mendengar kekhawatiran sang menantu, ia bersyukur karena sekarang. Putranya bisa hidup sehat setelah menikah dengan Nayya.
"Tentu, Sayang. Kalau begitu, kau harus membuat makan siang kalian berdua lalu pergi ke perusahaan. Supir akan mengantar mu ke Lucas dengan cepat."
Nayya tersengum malu. Tapi tidak ingin menyela, ia bahkan dengan cepat membuat makan siang untuknya dan sang suami. Myra dan Alea kagum dengan cara masak Nayya yang cepat, bahkan aromanya sangat menggiurkan.
Selesai dengan masakannya, Myra membantu mempersiapkan bekal yang akan di bawa Nayya. Lalu meminta supir keluarga Dominic mengantar sang menantu, tapi saat Nayya akan pergi. Adam berlari menghampiri bibi cantiknya dan meminta untuk ikut.
"Adam ingin ikut dengan bibi cantik, Adam tidak boleh membiarkan paman mengambil kesempatan untuk berduaan dengan bibi cantik."
Myra menjadi bingung, jika ia memberikan sang cucu ikut. Maka makan siang Lucas dan Nayya akan terganggu, tapi jika ia menolak, sudah di pastikan Adam akan mengamuk di dalam rumah.
"Tidak apa-apa, Bu. Nayya bahkan senang jika Adam menemani, Nayya sedikit takut datang sendirian apalagi di tatap oleh banyak orang."
Ucapan itu membuat Adam akhirnya ikut dengan Nayya. Myra hanya berpesan agar sang cucu tidak membuat keributan di kantor apalagi membuat pamannya marah.