Yura tidak akan pernah menghargai segala bentuk pujian yang diberikan Iqbal padanya. Hal tersebut hanya akan membuatnya merasa ketakutan, terutama saat Iqbal mengatakan ini dengan senyuman yang aneh. Yura semakin bergidik.
Yura mengerutkan alisnya dan dengan sinis berkata pada Iqbal, "Tuan Iqbal yang terhormat, sepertinya saya tidak terlalu mengenal Anda, jadi saya akan memanggil Anda Tuan Iqbal mulai sekarang. Jangan berharap hal yang tidak mungkin!"
Iqbal menyipitkan matanya sedikit. Rasa kesalnya meningkat. Jari-jarinya membentuk cakar tajam seperti kucing liar. Dia tertawa pelan. Seseorang telah memberitahu segalanya tentang kejadian di perjamuan dan klub hiburan yang menyebabkan Yura meninggalkan acara.