"Fian!" Orang yang berdiri didekat pintu adalah anak ketiga dari keluarga Suratmono.
"Ayah, selamat tahun baru, Susan dan aku kembali untuk bertemu denganmu"
"Oh, oh cepat, ayo duduk, ayo, Ivan itu, Meita, tambahkan dua set peralatan makan untuk kakak dan adik iparmu."
Ivan tidak berpikir panjang, dia memilih untuk mengambilkan peralatan makanan. Karena dia mengerti kalau ini adalah urusan keluarga istrinya.
Seperti yang dikatakan Alana, kata-katanya kakeknya memang tidak terlalu rapi. Tetapi dia tampak sedikit tersanjung.
Angga samar-samar melirik pria paruh baya berpakaian bagus dengan rambut wax. Dan terlihat sosok Wanita di sebelahnya seharusnya berusia diatas empat puluh tahun, tapi dia tampak agak muda dan berpakaian sangat mahal.
"Halo paman." Alana buru-buru berteriak.
Kemudian lainnya menyapa semua orang, dan jelas kedatangan Fian dan istrinya mengejutkan semua orang.
"Paman, Bibi, produk perawatan kesehatan ini untukmu. Perhatikan kesehatanmu. Ayah,