Raungan Alana segera membuat Angga sedikit terkejut, menyembunyikan kecurigaan hati nurani yang bersalah.
Alana pun melirik Angga,
"Aku tidak akan bertengkar denganmu. Pakai sekarang, jangan sampai masuk angin"
Alana melepas sweter dan kemejanya, dan dengan cepat menyerahkan kemeja dan
sweater Kakeknya.
"Yah, aku tahu kamu kecanduan kebersihan, tapi kakekku juga suka kebersihan, jadi kamu tenang saja."
Angga mengenakan pakaian yang motifnya sangat tidak cocok untuknya. Pasti ada ketidaknyamanan baginya, karena dia belum pernah memakai pakaian orang lain sejak dia
masih kecil.
"Yah, sepertinya lebih kecil." ucap Alana sambil memandang sweater yang membungkus erat badannya Angga. Alana sedikit tampak sangat menyesal, karena kejadian tadi. Sehingga Angga harus mengenakan pakaian yang bukan miliknya.
Angga mengerti apa yang dipikirkan gadis ini, jadi dia merasa sangat puas di dalam hatinya. Lalu ia menarik gadis itu, dan dia memeluk pinggangnya.