Alana tiba-tiba memikirkan sesuatu. Lalu dia dengan cepat mengeluarkan telepon, membalik-balik album dan menunjukkan kepada Kakek Guntur.
"Kakek, lihat, anakku dan putriku!"
"Oh, kenapa mereka lucu sekali? Kedua bayi ini seperti kamu!"
"Betulkah?" tanya Alana sangat senang.
Angga di samping tertawa kecil. Kakek Guntur melirik Angga dan bertanya dengan santai.
"Selama beberapa waktu ini, bukankah keluargaku telah dirugikan oleh Alana? Tuan Angga dari keluarga Baskoro."
Angga berdehem, "Jangan berani."
"Sebaiknya kamu tidak membiarkan dia dianiaya." ucap Kakek Guntur.
Kakek Guntur melihat foto kedua anak itu sambil tersenyum, tapi dia sangat dingin dengan apa yang dikatakan Angga. Alana dengan penuh kemenangan mengangkat alisnya ketika dia melihat ke arah Angga. Ekspresi Alana seperti menertawakan Angga dan berkata, 'aku punya pendukung!'
Angga merasa terhibur di dalam hatinya. Tetapi di wajahnya, dia hanya bisa terdiam dan memasang ekspresi datar.