Hingga larut malam Rafka sama sekali tidak mau makan sedikitpun. Bunda, Ayah dan Denis sudah menyerah membujuk Rafka. Bahkan bunda dan ayahnya sampai berantem karena berdebat soal Rafka.
"Bun abang badannya panas" kata Denis teriak dari kamar Rafka.
Bunda langsung masuk ke kamar Rafka dengan tergesa-gesa. Saat masuk ia melihat Rafka sudah tertidur. Bunda langsung memegang kening Rafka untung memastikan. Benar saja suhu tubuh Rafka memang tinggi dan bibirnya benar-benar pucat sekali.
"Ya Allah abang" kata Bunda dengan air mata yang mulai turun karena khawatir.
"Ayah ayah" teriak Bundanya dari dalam kamar Rafka.
Tidak lama ayah masuk ke kamar Rafka dengan tergesa-gesa juga.
"Kenapa teriak-teriak?" tanya Ayahnya.
"Rafka badannya panas, gimana yah" kata Bunda dengan suara gemetar.
"Riz Rizka" kata Rafka mengigau dalam tidurnya.