Hari masih gelap jadi dirinya tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu. Namun. Aroma tubuh ini. Wangi ini. Asha mengenalnya. Dahulu. Terburu-buru membalikkan badannya karena penasaran dengan wajah orang itu, lagi-lagi Asha hampir terjatuh. Pada kesempatan itu Asha kembali ditahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Dia merasakan ini adalah tubuh lelaki yang sedang memeluknya. Suhu badannya panas!
"Modus agar dipeluk?" Pria itu bersuara. Suara ini ....
"Angga?" Asha membelalakan matanya. "Ini Kamu? Tapi bagaimana bisa?" Asha memicingkan matanya agar bisa melihat lebih jelas sosok di hadapannya.
"Apa yang gak bisa aku lakukan siy buat dapetin Kamu?" Nadanya terdengar angkuh namun menggoda. Suara yang selama ini menghilang dan Asha pendam dalam rindu. Tanpa sadar dirinya menangis.
"Hei, hei Tuan Putri kenapa menangis?" Angga melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Asha. Dipandangnya wajah itu. Dan tersenyum. Asha balas tersenyum.
Wajah Angga tidak banyak berubah. Masih seperti dulu. Dengan tambahan bulu-bulu halus di sekitar rahangnya. Bahkan itu membuatnya menjadi lebih tampan. Angga lalu mendekatkan wajahnya hingga kedua hidung mereka bertemu. "Aku rindu Kamu Asha ...." Kemudian dilumatnya bibir ranum Asha. Lembut. Manis. Tak lama Ashapun membalas ciuman itu, hingga Angga makin memperdalam ciumannya.
Angga mengangkat tubuh Asha dengan sekali gerakan, menggendongnya dan membawanya kembali ke resor tanpa melepas pagutannya. Asha melingkarkan tangannya di leher Angga.
Dibaringkannya tubuh Asha, ciumannya beralih ke pipi, kemudian ke rahang Asha, ke lehernya, lalu makin turun .... Asha menikmati sensasi yang diberikan oleh Angga, kemudian memejamkan matanya.
"Angga ...," panggilnya lirih.
"Siapa yang Kau panggil, Asha?" Mendengar suara yang berbeda, Asha lalu membuka matanya. Di hadapannya kini adalah Bayu, mantan suaminya. Tanpa berpakaian.
Asha terkejut dan mencoba melepaskan diri dari kukungan Bayu. "Mas Bayu, jangan Mas! Jangan! Tolong!"
Bayu tidak menggubris permohonan Asha.
"Mas! Kumohon jangan! Kamu gak pake pengaman Mas! Tolong, Mas! Kamu sakit!!!" teriak Asha. Dirinya merasa tidak berdaya. Bayu terlalu kuat menahan gerakannya.
Kedua tangannya terkunci di atas kepalanya. Asha hanya bisa menangis. Dirinya dipaksa melayani oleh Bayu. Bayu yang sakit HIV. Tanpa pengaman. Bagaimana dirinya kelak jika tertular. Merasa mendapat kesempatan, kala Bayu menciumi lehernya, Asha dengan cepat menggigit leher Bayu. Terdengar teriakan yang memekakan telinga.
"OOOCH SAKIT SHA!" Bayu berteriak seraya memegang lehernya. Tampak ada jejak darah di sela-sela jarinya.
Mata Asha terbelalak ngeri melihat Bayu di bawah ranjangnya, terduduk kesakitan. Terlihat ada noda darah menetes di pakaiannya.
Hah? Pakaiannya? Seketika Ashapun melihat tubuhnya sendiri. Masih berpakaian lengkap. Air matanya seketika tumpah. Ditekuk lututnya kemudian menenggelamkan kepalanya di antara lututnya. Bahunya bergerak naik turun. Menangis.
Bayu yang melihatnya merasa iba dan mengabaikan lukanya sejenak. Dihampirinya Asha dan menenangkannya di dalam pelukannya. Namun Asha berteriak menolak sentuhan Bayu yang tiba-tiba.
Bayu mengalah dan menjauhinya dan keluar dari kamar, mencari kotak P3K dan mengobati dirinya sendiri.
Selesai mengobati, diperhatikannya Asha dari luar pintu. "Kau bermimpi apa Sha?" tanyanya penasaran lebih kepada dirinya sendiri.
***
Malam mulai larut, Bayu yang tidur di luar tak jauh dari kamarnya Asha dan Keenan seperti mendengar suara rintihan dari dalam.
Ketika dirinya memutuskan untuk masuk dan melihat keadaan Asha. Bayu mendengar Asha berteriak minta tolong. Kemudian berusaha membangunkan Asha dari tidurnya. Namun nahas dirinya malah mendapat gigitan dari Asha.
Tatapan mata Asha kala dirinya sadar dari tidurnya penuh dengan kebencian. Seperti tatapannya dahulu. Padahal selama beberapa bulan belakangan, pandangan itu mulai berubah menjadi hangat dan bersahabat.
Melihat Asha masih menangis dengan posisi tubuh seperti itu, Bayu memutuskan untuk membujuknya keluar dari kamar. Karena malam masih larut, dirinya khawatir akan membuat Keenan bangun dengan suara tangisan Asha.
Dirinya masuk kembali ke dalam kamar seraya membawa segelas air hangat untuk Asha, "Kita keluar yuk. Biar gak ganggu Keenan." Asha menurut dan mengikutinya setelah meminum setengah gelas airnya.
"Kita sepertinya perlu bicara lagi, Sha," ujar Bayu membuka suara pelan. Agar hanya Asha yang bisa mendengarnya.
"Tidak ada yang perlu kita bicarakan, Mas."
"Ada. Aku tahu arti tatapanmu Sha." Asha menatap Bayu tidak mengerti. "Tatapanmu tadi sama dengan tatapanmu sebelum kita mulai dekat lagi."
"Dekat?" Asha mengerutkan keningnya.
Bayu menghela napas. "Sepertinya ada banyak kesalahpahaman di antara kita sejak awal." Ditatapnya Asha, dirinya ingin memastikan bahwa Asha dapat menangkap maksudnya. "Seharusnya aku jujur dari awal. Agar Kamu gak menaruh rasa curiga apa-apa sama aku."
"Jujur? Jadi selama ini Mas bohongin aku? Mas bakal ambil Keenan dari aku?" tuduh Asha sengit sambil berusaha menekan suaranya agar tidak terdengar bak jeritan.
"Itukah isi mimpimu Sha? Kalau aku ambil Keenan dari Kamu?" Seketika Asha teringat mimpinya yang terasa nyata. Mimpi tentang Keenan dan Bayu yang menghilang, kemudian tiba-tiba mukanya terasa panas. Memerah wajahnya. Dirinya malu mengingat adegannya dengan Angga, yang tiba-tiba berubah menjadi Bayu. Meski itu hanya mimpi. Namun sangat memalukan bukan menceritakan isi mimpi itu pada mantan suaminya.
Asha memutuskan untuk diam.
"Dari awal aku tahu terinfeksi HIV, aku lalu mencari komunitas para ODHA. Dan bergabung bersama mereka. Kami saling support satu sama lain.
"Setiap ODHA dibagi menjadi beberapa kelompok dengan didampingi satu konselor. Dan kelompok kami digilir agar bisa saling mengenal satu sama lain.
"Beberapa bulan berikutnya setelah aku bertemu denganmu dan Keenan. Aku mengenal seorang gadis. Dia adalah anak salah seorang konselor kami yang kerap datang mendampingi. Sesekali menggantikan ayah-ibunya menjadi konsultan juga.
"Saat itu aku tengah putus asa. Dengan keadaanku seperti ini akan sulit mencari pendamping, apalagi memperoleh keturunan. Tidak banyak yang mau menerima kami seutuhnya untuk menjadi pasangan hidup.
"Seandainya ada, dan dia adalah orang yang sehat, maka penolakan datang dari orangtuanya atau kerabatnya.
"Hingga aku bertemu dengannya, Sha. Ada perasaan berbeda terhadapnya setiap kali aku konsultasi. Tentang keadaan kita, hubunganku dengan Keenan dan Kamu.
"Singkatnya. Kami memiliki perasaan yang sama. Dan sebelum aku kemari, aku sudah melamarnya dan gadis itu juga kedua orangtuanya menerima lamaranku," jelas Bayu panjang lebar ingin meluruskan kesalahanpahaman Asha terhadapnya.
Mengetahui dirinya selama ini telah berprasangka buruk terhadap kebaikan Bayu pada Keenan, membuatnya malu. Ada perasaan lega dan juga sedih. Secepat itukah Bayu berpaling? Sedang dirinya tak bisa berharap dengan Angga.
Tanpa sadar Asha menjatuhkan dirinya dalam pelukan Bayu. "Maafin Aku. Aku selalu berpikiran buruk sama Kamu, Mas." Bayu membalas pelukan Asha sesaat. Kemudian melepas pelukannya.
"Semoga tidak ada lagi salah paham di antara kita. Tidur ya, Sha. Besok kita bertiga liat matahari terbit bareng-bareng. Okay." Bayu menemani Asha hingga pintu kamar. "Mimpi indah."
Asha mengangguk dan memejamkan matanya. Kala didengarnya pintu menutup, Asha tak bisa lagi menahan perasaannya. Dan menitikkan air mata. Pada awalnya dia hampir mengira Bayu bersikap baik pada Keenan agar bisa mendekatinya lagi. Seperti yang dahulu Angga lakukan.
Hampir-hampir dirinya menaruh harapan pada Bayu, meski Bayu pernah mengkhianatinya. Betapa malunya dia sekarang, ternyata di hati Bayu sudah ada wanita lain. Sedangkan dirinya masih seperti ini. Sungguh menyedihkan ....
.
****
Hallo, mohon maaf ya, kak, bab setelah ini terkunci, tapi jangan khawatir, kakak bisa membeli koin untuk membuka bab yang terkunci. Caranya, ikuti petunjuk di bawah ini, ya.
Buka bab terkunci,
1. Pilih DAPATKAN COINS (langsung di bab terkunci), atau buka AKUN dari aplikasi WEBNOVEL, pilih ISI ULANG.
2. Pilih cara pembayaran via aplikasi WEBNOVEL lebih banyak pilihan untuk membeli koin (G–untuk pembayaran melalui google play–via tagihan ponsel; kartu kredit/debit; Alfamart/Indomart; ShopeePay; DANA; DOKU; Tukar Kode; Beli saldo di Google Play), stripe, P (Paypal), GoPay, OVO.
3. Pilih Isi Ulang, dengan memilih jumlah koin yang ingin dibeli (misal 15.000–sebelum pajak 10 persen, untuk 50 koin). Selanjutnya ikuti petunjuk dari aplikasi, pastikan saldo mencukupi.
.
.
Jadi penggemar setia ECA (Elegi Cinta Asha) dengan memberikan POWER STONE sebanyak-banyaknya atau GIFT untuk cerita ini. Biar othor tambah semangat UP! ^__^
Baca juga ceritaku yang lain ya:
Alisha (Pretending) cerita Action-Romance, cinta segitiga agen intel antara Alisha, Adrian, dan Hilman. Dibumbui kisah misteri masa lalu Alisha.
Mendadak Menikah cerita Romance, kisah Alvin seorang pewaris tunggal real estate merangkap photographer juga dosen, bersama Audia mahasiswa tempat Alvin mengajar. Diselimuti kabut masa lalu.
Annethaxia Luo Putri Negeri Salju, Fantasy-Romance. Kisah cinta dua dunia yang berbeda. Bukan cerita sejenis Snow White dengan apel beracunnya, atau Cinderella dengan sepatu kacanya, atau kisah Beauty and The Beast. Beda pokoknya. Hehe hehe.
Jangan lupa, dukung cerita-cerita ini dengan POWER STONEnya ya. Satu power stone akan mendapatkan Fast Pass voucher untuk membuka bab terkunci gratis.
Aktifkan privilage untuk dapatkan bab lebih dahulu. Masih membutuhkan koin untuk membuka bab terkunci ya. Fast Pass hanya bisa digunakan untuk bab yang sudah keluar reguler. Ada diskon untuk pembelian privilege di atas 10 bab.