"Bos, mau lapor ada pergerakan niy." Di awal bulan Januari, di pagi yang cerah, Jon—detektif swasta yang disewa oleh Angga menghubunginya tiba-tiba.
"Aku harap berita baik!"
"Baik dan buruk siy Bos." Terdengar Jon kesulitan menelan salivanya.
"Buruknya dulu deh. Biar yang baik jadi penawarnya." Pilih Angga yang sebetulnya tidak punya pilihan. Tho dua berita itu tetap harus dia ketahui.
"Gak mau ketemu aja, Bos?"
"Ya udah ketemu di tempat biasa. Aku segera berangkat." Angga langsung mematikan sambungan telpon.
Hari ini rencananya Angga akan mengecek perusahaannya yang baru diakuisisinya di Ibu Kota di Kota Kecil, namun segera meminta sekretarisnya untuk membatalkannya, karena mendapat telepon dari Jon.
"Lho gak jadi berangkat, Ngga?" tanya Arumi heran karena melihat Angga yang akan pergi tanpa membawa kopernya.