Sementara Keenan, masih terjaga di kamarnya sendiri. Yang selama ini selalu dijaga dan dibersihkan oleh Ami. Untuk Keenan tempati jika sewaktu-waktu datang berkunjung dan menginap. Seperti malam ini.
Pesan dari Nina, yang sempat ia abaikan tadi saat Keenan fokus kepada adiknya, Kayla. Ia buka, untuk membaca seluruh isinya.
Pesan dari Nina, tiba-tiba menyadarkannya akan sesuatu, yang tadi siang sempat ia tutupi dari ibunya, Asha.
"Nina, kata teman mama, pulang dari pesta terlihat murung. Apa beneran gak ada hubungan apa-apa sama kamu?" Ucapan Asha kembali terngiang di kepalanya.
["Keenan, ini Nina, aku tahu nomor kamu dari mama. Maafkan atas kelancanganku, tapi kalau aku diam saja, itu artinya, aku membohongi diriku sendiri. Sejak kamu peluk aku kemarin malam, aku banyak berpikir."
"Aku tahu, hatimu masih tertutup rapat. Namun, jangan cegah aku untuk berharap. Dua tahun, kan? Beri aku kesempatan dua tahun. Saat kita sama-sama lulus kuliah."]