"Iya Rain, besok Gevan jemput Rain kok, seperti biasa. Iya Rain, besok Gevan usahakan supaya Juna gak ikut kita berangkatnya. Biar Rain bisa cerita banyak ke Gevan, apa alasan lain Rain putusin Gevan seperti ini." ucap Gevan dari seberang telepon. Gevan menghembuskan nafasnya pelan, ia harus bisa kuat dan sabar menunggu besok. Sebenarnya ia sangat tidak sabar. Namun mau bagaimana lagi? Gevan harus tetap sabar. Ternyata jika ditunggu, besok itu rasanya lama seperti berabad-abad.