Rain membuka surat kedua...
Dear RainataKU,
Jangan menangis sayang...
Jangan marah jika aku masih memanggilmu sayang...
Karena sampai kapan pun kamu masih sayangku...
Sampai kapan pun...
Sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan...
Sampai nafasku berhenti berhembus...
Sampai jantungku berhenti berdetak...
Kamu tahu, selama itu aku masih tetap mencintaimu...
Aku mengingatmu setiap hari...
Bahkan setiap detik, menit, dan jam...
3 tahun begitu berat aku lalui tanpamu, Rain...
Semuanya begitu sulit, setiap aku tidur aku selalu ingat kamu, aku selalu ingin bangun lagi dan melihat dunia, berharap suatu hati nanti aku bisa balik ke Indonesia dan bersamamu lagi...
Namun nyatanya... Kamu... Kamu sudah jadi milik orang lain, jadi untuk apa aku hidup?