"Bisa Gevan, kamu butuh apa biar aku ambilkan. Ayo sebut sekarang Gevan kamu mau apa?" tanya Rain dengan suara yang bergetar menahan takut. Takut terjadi hal buruk yang menimpa Gevannya. Ia sudah benar - benar panik, ia hampir menangis melihat kondisi Gevannya yang seperti ini namun sebisa mungkin ia tahan, ia tak mau membuat Gevannya semakin susah karena kehadirannya.
"Kepala aku sakit Rain," ucap Gevan lemas memegangi kepalanya yang semakin lama semakin terus berdenyut - denyut nyeri. Ia tak pernah merasakan sakit kepala se-sakit ini sebelumnya, namun kenapa ini rasanya sakit sekali? Ia sampai meneteskan air matanya karena sakitnya tak kunjung mereda, ya Gevan menangis.