"AAAAAaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!!" Rain berteriak dengan kencang, teriakannya bergema di seluruh ruangan kamar mandi. Setelah berteriak ia langsung menangis meraung - raung karena ketakutan, sepertinya setelah ini kejiwaan Rain makin memburuk. Ia tak sanggup lagi menerima teror - teror ini. Raganya masih tidak terima, ia tak tahu apa salahnya namun sang peneror terus - terusan menerornya dengan hal - hal diluar nalarnya.
Gevan yang sedang merapikan sofa, terkejut ketika mendengar suara teriakan yang bergema sampai ke ruangan tempat ia berdiri sekarang, tak lama kemudian suara teriakan itu disusul dengan tangisan frustasi yang keras dari arah kamar mandi. Seketika itu juga Gevan teringat Rain yang izin untuk mandi tadi.