"Aku akan terus jadi penyemangat di hidup kamu sayang, jangan nangis," ucap Gevan menarik sudut bibirnya keatas. Senyum itu sangat manis, membuat kadar ketampanan Gevan bertambah berkali - kali lipat.
Rain terkejut, "Temukan kebahagiaanmu Rain, jangan nangis," kata terakhir Gevan tadi sama dengan yang diucapkan Arkan dalam mimpinya tadi. Kenapa kebetulan ini seperti ada maknanya ? kata - kata Arkan terus terngiang di pikirannya seperti kaset rusak.
"Aku gak nangis Gevan," ucap Rain mengembangkan senyumnya agar tidak terlihat gugup dan agar Gevan tak curiga dengan kecurigaannya.
"Kamu kenapa sayang? kok seperti ada yang disembunyikan?" tanya Gevan pelan, agar Rain tidak tersinggung dibuatnya. Gevan tahu Rain sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dan sebenarnya ia tak akan memaksa jika Rain memang tak mau memberitahunya. Mungkin sangat privasi hingga ia tak boleh tahu, ia akan memakluminya saja. Tidak segalanya harus ia tahu kan? Rain juga punya batas privasinya sendiri.