"Enggak Gevan. Keinginan lo gak salah kok, itu wajar. Wajar banget... Gue juga ingin hal yang sama. Gue gak tahu Gevan, berapa lama waktu yang Rain butuhkan untuk beristirahat. kIta hanya bisa doakan Rain saja Gevan. Semoga Rain cepat sadar ya... Gud juga sayang banget sama Rain, gue juga gak sanggup kalau Rain pergi. Gue gak sanggup kalau Rain terluka... Kesakitan seperti ini. Gue juga mikir, andai gue bisa gantikan posisi Rain, gue mau. Sayangnya gue gak bisa. Tuhan gak izinka kita gantikannya. Mungkin ini sudah jalan hidup Rain yang harus seperti ini." ucap Juna dengan wajah tertunduk. Ia menatap Rain yang asyik memejamkan matanya.