"Makasih bunda. Bunda kerumah sakit cuma perlu ketemu dokter aja bunda. Anggap aja bunda orang tua Rain. Orang tua Rain gak mungkin nengok Rain soalnya bunda. Aska minta tolong banget bunda. Cuma bunda yang bisa bantuin Aska." ucap Juna lagi dengan penuh permohonan. Ia tak tahu harus bagaimana lagi. Untung saja bundanya bersedia kerumah sakit. Ia tak bisa berpikir lagi jika bundanya tak mau kerumah sakit menengoknya. Untung saja bundanya mau.
"Iya Aska sayang. Bunda tutup teleponnya ya. Bunda siap-siap sekarang. Bunda gak mau juga calon menantu bunda kenapa-kenapa." ucap bunda Juna hendak mematikan telepon, namun ia tak berani mematikannya, menunggu persetujuan Aska terlebih dahulu.