"Kenapa sayang?" tanya mama Arkan yang memperhatikan Rain dengan gerak-gerik yang aneh. Bagaimana ia tak bingung, Rain terus-terusan mengucek matanya dan menatap Arkan dengan tatapan tidak percaya.
"Ah iya ma, enggak ada kenapa-kenapa kok ma. Oh iya ma, kok dokternya belum datang ya? Arkan butuh diperiksa cepat ma." ucap Rain kelimpungan menoleh kearah pintu, tak ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Arkan harus segera diperiksa agar nyawanya bisa ditolong. Ia dengan tergesa-gesa hendak berjalan menuju pintu, namun sebuah tangan mencegahnya,
"Sayang mau kemana?" tanya mama Arkan menahan lengan Rain dengan cepat sebelum Rian pergi dari hadapannya.
"Rain mau... Rain mau keluar panggil dokter ma, Arkan harus segera diperiksa segera mama. Arkan itu masih hidup ma." ucap Rain dengan raut wajah paniknya. Ia hendak melepaskan genggaman mama Arkan, namun mama Arkan semakin erat menggenggam lengannya,