Rain menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Tidak terima dengan takdir yang begitu kejam mengambil Arkannya dengan sangat cepat. Rain menangis tersedu-sedu, hatinya benar-benar hancur, sakit sekali. Apakah ada yang bisa menghilangkan rasa sakit ini?
"NGGAK! INI GAK MUNGKIN TERJADI. NGGAK MUNGKIN! TUHAANNNN KENAPA HARUS ARKAN YANG ENGKAU AMBIL DARI HIDUPKU? KENAPA HARUS SATU-SATUNYA HIDUPKU YANG ENGKAU AMBIL?" teriak Rain dengan sangat kencang, ia benar-benar frustasi. Benar-benar tak bisa terima semua kenyataan ini. Kenapa mimpinya harus menjadi kenyataan? Kenapa hanya mimpi buruk yang menjadi kenyataan? Kenapa mimpi indahnya tak pernah menjadi nyata? Kenapa Tuhan begitu kejam mempermainkannya tanpa ampun.