"Respon aku Rain. Jangan buat aku khawatir. Apa kita perlu ke Psikiatri sekarang?" tanya Gevan menatap Rain dengan khawatir. Gevan bingung harus melakukan apa. Ia lebih suka Rain marah - marah dan melampiaskan semua emosinya padanya daripada diam seperti ini. Ia takut, takut jika Rain tidak bisa diselamatkan. Gevan tak tahu apa - apa tentang dunia kejiwaan. Apa yang harus ia lakukan untuk menolong Rainnya agar bisa tertolong selain mengambil keputusan ini?
"Enggak Gevan. Aku gak gila. Jangan bawa aku kesana lagi. Aku benci rumah sakit. Kenyataannya aku tidak pernah sembuh ketika aku rutin kesana. Tidak ada gunanya." sahut Rain dengan tatapan kosong. Ia merasa dirinya sudah tidak waras. Dan ia sama sekali tidak peduli akan itu, yang ia butuh hanyalah menelan 10 butir obat sialan itu dan tidur, tidur tenang selamanya tanpa harus melihat dunia lagi. Dunia terlalu kejam padanya.