"Yaudah ayo kita pulang sekarang ambil sepeda gayungnya." ajak Arkan akhirnya mengiyakan saja dan ingin menggandeng tangan Rainnya. "Rain siniin tangan kamu." ucap Arkan dengan nada memerintah.
Rain tentu saja terkejut dan refleks memberikan kedua tangannya ke Arkan. Ia menyondorkan tangannya kearah Aran.
"Satu aja yang kanan." ucap Arkan lagi masih dengan nada memerintah yang sama.
"Buat apa Arkan?" tanya Rain dengan bingung, namun tetap saja ia menyondorkan tangan kanannya mendekat kearah Arkan.
"Yaudah sih, siniin aja... Nanti juga tahu," sahut Arkan tersenyum singkat. Ia menerima tangan Rain lalu menggandengnya dengan polosnya. Seakan - akan tidak terjadi apapun juga diantara mereka, Arkan dengan tampang polos dan tidak berdosanya, namun Rain masih bingung mencerna apa yang terjadi.