"Apa hanya aku yang ngerasa kalau kamu sedang menutupi sesuatu dariku?" tanya Gevan menatap Rain yang juga menatapnya. Entah kenapa ia merasa Rainnya sedang berbohong padanya. Apakah benar Rain tega membohonginya? Tapi kenapa harus berbohong? Kenapa tidak jujur saja? Apa yang Rainnya takutkan? Astaga! Apakah tidak ada hal lain yang membuatnya ribut selain hal sepele seperti ini?
"Ah? Nutupin apa sih Gevan? Aku gak ada nutupin apa - apa kok dari kamu Gevan. Beneran deh." ucap Rain dengan cepat agar dirinya tidak kelihatan sedang merasa gugup. Setidaknya dengan ia berkata cepat, nadanya tidak terdengar gugup.
"Oh gitu, oke deh. Semoga aja ini emang aku yang salah, semoga kamu gak bohong. Tapi aku percaya kok kalau kamu gak akan bohongin aku." ucap Gevan tersenyum kecil menatap kekasihnya. Namun nyatanya mata Gevan menyiratkan kekecewaan, karena pada nyatanya Gevan tetap tahu bahwa Rainnya sedang berusaha menutupi kebohongannya.