***
"Yo Snow."
Suara itu...
"Kau... kau..."
"Hehehe, iya ini aku."
"Tapi, bagaimana bisa..."
"Lihatlah sekelilingmu Snow."
Disekitar kami adalah hutan lebat yang tertutup salju, dan Chio berdiri di tengah-tengah danau. Dia berjalan mendekatiku, setiap langkahnya meninggalkan lapisan es kecil diatas permukaan air.
"Chio..."
Semakin dia mendekat, semakin deras air mataku mengalir.
"Eh... kenapa kau menangis?! Apa ada yang sakit?!"
Aku tidak peduli lagi, aku ingin memeluknya! Aku ingin menjaga momen ini! Aku ingin dia!
"Snow, kenapa tiba-tiba..."
"Diamlah, biarkan aku memelukmu untuk selamanya, biarkan aku disisimu selamanya, biarkan aku mencin..."
"Stop."
Dia membalas pelukanku, tangannya sangat dingin.
"Kau tau kan kalau aku sudah mati?"
"Aku tidak peduli!"
"Begitu ya..."
Dia melepaskan pelukannya, dia juga membuatku melepaskan pelukanku. Dengan lembut dia memegang wajahku, dia sedikit tersenyum melihat wajahku yang aneh ini.