***
"Gah!"
Aku muntah darah, sejak kapan perutku ditusuk. Dan dari yang kulihat tangan kirinya penuh dengan darah, apa dia menusukku menggunakan tangan kosong? Tapi bagaimana bisa? Sial! aku kehilangan banyak darah.
"Lain kali, pikirkan dulu apakah lawanmu sebanding apa tidak. Kalau kau tidak menggunakan otakmu, maka ini yang akan terjadi. Kau mengerti?"
"Sial!"
Aku tidak bisa bergerak, armor dewa susanooku menghilang, tubuhku juga jadi semakin lemas.
"Baiklah, mari kita hilangkan penghalang ini."
Dia meniup udara dan dengan sekejab penghalang penghenti waktuku hancur, ini mustahil... manusia seperti apa dia?
"Shiro!"
Shin-senpai dan kak Snow langsung meninggalkan lawan mereka dan berlari kearahku dengan kondisi yang sangat panik mereka menggunakan heal padaku secara bersamaan, dengan mudahnya mereka melupakan lawan mereka.
"Bertahanlah Shiro!"
"Kami akan menyembuhkanmu."
"Senpai... kalian... kenapa kalian meninggalkan lawan kalian...."