Mari kita beralih ke Lysander sekarang. Ia masih mengawang. Tak tahu harus berbuat apalagi. Ia terus bergerak, mencoba untuk merasakan sesuatu.
Suara-suara aneh semakin nyaring terdengar di telinganya. Ia buta, tuli, tak dapat merasa, tak dapat membau, dan tak peka terhadap apapun. Semuanya buntu, ia seperti sebuah benda mati namun bernyawa.
Lysander mencoba berteriak sekuat tenaga. Suaranya tak terdengar sedikitpun. Iya, karena ia tuli sekarang. Ia mencoba menampar wajahnya sendiri, bahkan sampai mencakarnya. Namun tetap tidak terasa apa-apa. Wajahnya sudah dipenuhi darah, namun tidak ada rasa sakit.
Dia dibuat gila. Suara-suara itu menghantui otaknya. Lysander menangis sejadi-jadinya. Suara itu benar-benar nyaring dan mengganggu. Seperti ada ratusan orang yang berbicara padanya dan saling berebut. Dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk itu.
Ruang tempat ia berada begitu kosong. Tak ada apa-apa sama sekali. Bahkan ia melayang karena tidak ada gravitasi.