Chereads / RaDa(Rafael and naDa) / Chapter 5 - 5.Masa lalu Rafael

Chapter 5 - 5.Masa lalu Rafael

dulu keluarga Rafael adalah keluarga yang bahagia namun semua kebahagiaan itu hancur karena seorang wanita muda yang bernama Dinda.Dinda adalah adik dari teman mamanya yang bernama Mita.awal kehancuran keluarga kecil Rafael adalah saat sang papa pergi ke acara makan malam keluarga Mita teman ibunya.pada malam itu awalnya masih berjalan seperti biasanya sampai akhirnya ketika Dinda menuangkan minum digelas papa Rafael yang bernama Maksi.Dinda tak sengaja menumpahkan minuman ke pakaian Maksi dengan sengaja dan sadar Dinda membersihkan tumpahan minuman itu sampai tisunya tak sengaja mengenai bagian tersensitif Maksi dan membuat semua orang terkejut plus marah.Mita menarik tangan sang adik dan berkata.

"maafkan perbuatan Dinda yah."ucap Mita lalu menarik Dinda ke arah dapur.

Mia melihat kearah Suaminya dan marah ketika melihat ekspresi sang suami yang sepertinya suka dengan perbuatan Dinda yang tak senonoh.Rafael kecil hanya menatap bingung pada semua orang dewasa yang duduk didepannya karena ia belum mengerti apa yang terjadi dan dengan polosnya Rafael bertanya pada mamanya.

"mah kok k******* papa di pegang tante dinda sih?bukannya cuman mama yang boleh nyentuh?kenapa tante Dinda mal-"ucapannya Rafael kecil terpotong karena sang mama langsung memotong dengan berkata.

"Andre kami pamit pulang dulu yah sampaikan salam aku ke Mita.kami pamit."ucap Mia dan menarik Rafael pergi tanpa mau mendengarkan balasan Andre yang merupakan suami Mia yang tentu saja tuan rumah.

Andre menatap tajam pada Maksi dan berkata.

"mending kamu juga pulang Maksi."usir Andre secara halus.

yang mau tak mau Maksi ikuti.setelah kepergian keluarga teman istrinya itu Amdre berjalan kearah istri dan adik iparnya yang berada di dapur.

☆☆☆

setelah sampai dirumah Mia menyuruh Rafael kecil untuk masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dan langsung diikuti oleh bocah laki-laki yang baru berusia tujuh tahun.

"Rafael sekarang juga kamu masuk ke kamar dan kunci pintunya."perintah Mia.

Rafael langsung berlari ke arah kamar dan masuk serta tidak lupa untuk mengunci kamarnya.

setelah merasa Rafael sudah aman Mia menatap ke arah sang suami dengan tajam lalu berkata.

"enak mas?enak k******* dipegang sama perempuan lain?ENAK?!jawab mas!!"teriak Mia marah.

Maksi dengan mudahnya berkata.

"kalo aku bilang iya kenapa?kamu mau minta pisah?"balas Maksi enteng.

Mia menggelengkan kepala berulang kali sambil menahan air mata yang ingin tumpah saat itu juga karena ucapan sang suami yang tak memperdulikan perasaannya.ia maju lalu memukul-mukul dada Maksi dengan keras sambil berkata.

"tega kamu mas!tega!"ucap Mia yang akhirnya menangis.

Maksi memegang tangan sang istri lalu meremasnya hingga berwarna merah bak kepiting rebus dan berkata.

"kamu sudah tidak memuaskan lagi bagi saya."ucapnya yang semakin mengiris-iris hati Mia.

Mia mematung lalu menatap sang suami tak percaya karena telah menginjak-injak harga diri sang istri melalui kata-katanya yang menyakitkan hati.saat Maksi berjalan ke arah kamar langkahnya langsung terhenti karena perkataan Mia.

"cerai!cerain aku mas!aku mau kita cerai!"teriak Mia.

Maksi berbalik lalu berjalan ke arah sang istri dan memegang pundak istrinya dan menarik ke arahnya hingga tidak ada jarak diantara mereka kamudian berkata dengan penub penekanan.

"cerai?kamu mau kita cerai?"

Maksi menghentikan perkataanya sebentar lalu lanjut berkata.

"oke aku bakalan cerain kamu biar aku-"ucap Maksi sengaja terpotong kemudian berkata lagi.

"biar aku bisa nikah sama Dinda.kamu tau?ini adalah rencana aku dan Dinda supaya kamu minta diceraikan dan satu hal lagi yang perlu kamu tau dan ingat.Dinda hamil,dia mengandung anakku."ucap Maksi tertawa puas lalu pergi meninggalkan sang istri yang mematung tanpa bisa berkata-kata.

mata mia berkaca-kaca lalu menumpahkan air matanya karena sudah tak sanggup lagi ia jatuh terduduk di sofa sambil menangis dengan menutup wajah.dikala mereka berantem ada seorang gadis berusia 15 tahun tidak sengaja mendengar perkelahian mereka di depan pintu masuk rumah.mata gadis itu berkaca-kaca karena ia sudah cukup mengerti dengan perkataan kedua orangtua ia mundur beberapa langkah dan berlari kerumah sang nenek yang tidak terlalu jauh dari rumah mereka.

keesokan harinya ketika Amelia kembali kerumah ia melihat dua tiga buah koper diteras rumah ia terus berjalan ke dalam rumah dan mendapati sang mama yang diusir dari rumah sambil menggandeng sang adik keluar kamar dengan terisak-isak sehingga membuatnya ikut terisak-isak.hati anak mana yang tak hancur ketika melihat orang tuanya bertengkar dan mamanya yang diusir oleh sang papa.Mia dan Maksi melihat kearah Amelia dan langsung menarik tangan sang anak sambil berkata.

"ayo Amel!kita pergi dari sini.ini bukan lagi rumah kita."

Amelia pun hanya mengikuti sambil terisak-isak ingin rasanya ia memarahi papanya tapi ia diurungkan karena dilarang sang mama.ia menarik kopernya dan sang adik lalu Mia memberhentikan taksi yang tak sengaja lewat.

☆☆☆

setelah lewat beberapa minggu sang papa datang kembali tapi bukan untuk membujuk mereka pulang melainkan membawa surat cerai untuk mama mereka Mia.dengan berat hati Mia menerima surat tersebut dan menanda tangani surat tersebut dan tak lupa berkata.

"kamu puas sekarang?sudah puas?!jangan lupa Maksi karma berlaku bagi semua orang Tuhan melihat semuanya dan satu hal lagi yang perlu kamu tau suatu hari entah kapan itu kamu aka menyesali perbuatan kamu dan datang kembali pada kami sambil memohon.ingat itu baik-baik ini sumpahku untuk kamu Maksi.!"ucap Mia penuh penekanan pada kata-katanya.

setelah mendengar itu Maksi dengan masa bodonya pergi dari sana dan tak menghiraukan tangisan Mia dan anak-anaknya.setelah melewati banyak sidang perceraian hingga resmi bercerai Mia yang kini telah menjadi ibu sekaligus kepala keluarga menjalankan perusahaan sang ayah yang diberikan padanya.Mia sangat bersyukur karena setidaknya mereka tidak akan hidup kesusahan seperti kebanyakan orang setelah bercerai.Mia telah menjalankan tugasnya sebagai ibu sekaligus kepala keluarga yang baik buktinya Amelia kini telah menjadi seorang desainer ternama dan banyak dicari orang.

dan jangan lupa akan sumpah yang diberikan Mia pada Maksi soal karma yang berlaku bagi semua orang karena buktinya sekarang Maksi yang dulunya hidup penuh kemewahan kini hidupnya menjadi luntang-lantung karena ulah Dinda yang meninggalkannya setelah puas mengambil seluruh harta yang dimiliki Maksi.setiap kali ia ingin melamar kerja orang selalu menolaknya dan mengusirnya,ingin sekali Maksi pulang pada keluarga lamanya yang telah ditinggalkan namun ia mengurungkan niatnya karena ucapan Mia yang kembali tergiang di ingatannya.ia hanya menangis ketika melihat Rafael dan Amelia yang kini telah tumbuh dewasa dari jauh,ia takut dan malu untuk menunjukkan wajahnya didepan anak-anak yang telah ia tinggalkan sedari kecil.

~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~

sudah pada tau kan penyebab kenakalan dan sifat tak baiknya Rafael?dan masa lalu Rafael yang kelam?terus baca dan komen yahhh biar authornya semangat nulis✊✊.see you bye**😊😇

~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~~