Acara Nobar yang di adakan oleh komunitas Kpop, berjalan selama 2jam lamanya, waktu selama itu menurut semua anggota komunitas adalah waktu yang sangat sebentar. Ji-a merupakan salah satu dari mereka yang selalu ingin melihat aktifitas idolnya walaupun hanya melalui media sosial ataupun sekedar nobar.
Yeji sudah menjadi bagian dari mereka juga dan Yejipun merasakan hal yang sama dengan Ji-a, selalu ingin melihat idol mereka.
Setelah Ji-a, Yeji, Lia, dan Yuna selesai mengikuti nobar, mereka memutuskan untuk makan bersama di salah satu restoran didekat bioskop, Agar mereka tidak terlalu jauh untuk berjalan kaki.
"Wuah, sungguh menguras air mata ketika kita melihat jerih payah mereka dibalik panggung ya." Ji-a masih terlihat sedih.
"Iya, tidak menyangka ternyata mereka melakukan semua itu demi penggemar." Yuna juga merasa terharu.
"Walaupun aku baru pertama kali nonton seperti ini, tetapi aku bisa merasakannya juga." Kata Yeji juga.
"Mereka selalu bisa membuat penggemar semakin sayang kepada mereka." Kata Lia juga.
"Ah, apa kalian sudah lapar?" Tanya Yeji.
"Iya, kita makan dulu yuk!" Lia mengajak untuk makan sebelum pulang.
"Boleh, tapi tunggu aku sebentar ya! Karena aku harus membereskan semuanya sebelum bioskop digunakan untuk yang lain." Yuna meminta ijin sebentar.
"Ah, iya tidak apa-apa. Kami tunggu disini ya!" Kata Yeji dengan sangat baik.
Yuna kembali ke dalam bioskop untuk membantu panitia yang lain membereskan semua perlengkapan yang ditinggal oleh sebagian Kpopers.
Tidak butuh waktu lama untuk Yuna menyelesaikannya karena dibantu oleh panitia yang lain juga.
Yunapun kembali menghampiri Yeji, Ji-a,dan Lia.
"Aku sudah selesai." Yuna berkata dengan nafs terengah-engah karena kelelahan.
"Duduk disini dulu saja!" Kata Lia yang menyadari kalau Yuna sedang kelelahan.
"Kenapa?" Tanya Yuna.
"Kamu terlihat lelah Yuna,aku tahu." Kata Lia.
"Ya sudah,disini dulu saja!maaf ya semuanya." Yuna meminta maaf kepada semua temannya karena harus menunggunya lagi.
"Tidak apa-apa, aku juga ingin berfoto dulu disini." Kata Ji-a sambil tersenyum kepada Yuna.
Kemudia Ji-a pun mengajak Yeji untuk berfoto sebentar dan sesekali mengajak Yuna berfoto juga walaupun sambil duduk.
"Yuna, aku beli makanan ringan sebentar ya." Kata Lia.
"Apakah kamu sudah merasa lapar?" Yuna bertanya kepada Lia.
"Belum, aku hanya ingin nyemil saja." Jawab Lia.
"Kalau begitu, aku titip minum saja." Kata Yuna sambil memberikan uang kepada Lia.
"Minum apa?" Tanya Lia.
"Aku es cappucino ya." Jawab Yuna dengan sangat sopan.
"Baiklah." Lia pun pergi membelikan minum untuk Yuna.
"Terimakasih Lia." Kata Yuna lagi.
Ji-a dan Yeji yang asyik berfoto, kemudian kembali duduk didekat Yuna untuk mengobrol lagi.
"Lhoh, kemana Lia?" Yeji tiba-tiba bertanya karena tidak melihat Lia.
"Ah, dia sedang membeli cemilan dan minum." Jawab Yuna sambil bermain handphone.
"Oh, berati kita tunggu dia dulu ya!" Kata Yeji lagi.
"Iya," Jawab Yuna.
"Aduh, aku ketoilet sebentar." Ji-a tiba-tiba saja ingin ke toilet.
"Ya sudah sana, jangan lupa bawa hp kamu!" Yeji terus mengingatkan Ji-a yang sering lupa dengan handphonenya.
"Heheheh. Terimakasih." Jawab Ji-a.
"Heheheh," Yeji ikut tertawa dengan mengejek.
"Hahahah, kalian ini tinggal bersama sering sekali berkelahi." Kata Yuna yang sedikit ikut tertawa.
"Ya biasa, kami selalu seperti itu karena sayang saja." Jawab Yeji dengan nada santai sebagai kakak.
"Pasti seru sekali saat kalian dirumah." Yuna merasa iri dengan Ji-a dan Yeji.
"Ya seperti inilah, seru walaupun hanya berdua saja. Tapi dia juga menyebalkan. Heheheh." Kata Yeji dengan tertawa kecil.
Setelah beberapa menit, Liapun kembali dan memberikan es cappucino titipan Yuna. Juga cemilan yang dia beli untuk dirinya sendiri.
"Yeji, mau?" Lia menawarkan cemilan miliknya kepada Yeji.
"Iya, terimakasih." Kata Yeji dengan memberikan senyum kepada Lia.
Ji-a juga sudah kembali dari toilet dan kemudian merekapun pergi ke sebuah restoran yang dekat dengan bioskop untuk makan bersama sebelum mereka pulang.
"Kita makan disini saja ya!" Kata Yeji.
"Boleh." Jawab Lia.
Ji-a, Lia, Yuna, dan Yeji masuk kerestoran tersebut, restoran yang bernuansa korea dan sangat menarik tempatnya.
Banyak menu korea yang dapat mereka makan tanpa harus jauh-jauh ke korea terlebih dahulu.
Mereka kemudian memesan makanan dan sekaligus minuman juga.
Mereka asyik bercanda pada saat menunggu makanan yang sedang dibuat oleh pelayan restoran. Dan sambil bercanda, sesekali mereka membicarakan tentang keseruan idol mereka dengan idol lain.
Mereka juga mulai bertukar pikiran tentang komunitas Kpop, dan bercerita aktifitas mereka sehari-hari diluar komunitas yang mereka ikuti.
"Yuna, kesibukanmu sekarang apa?" Ji-a membuka obrolan diantara mereka berempat.
"Akhir-akhir ini aku sangat disibukkan dengan banyak aktifitas di dalam komunitas kita." Jawab Yuna dengan sangat dewasa.
"Apakah akan ada acara lagi?" Ji-a bertanya penasaran.
"Itu rahasia, hehehehe. Nanti akan ada info lagi di salah satu media stagram milik komunitas." Jawab Yuna sambil tersenyum.
"Selain menjadi panitia komunitas, aktifitas kamu apa?" Ji-a terus bertanya.
"Aku bekerja disalah satu tempat makan dekat rumahku." Jawab Yuna lagi.
Mereka semua masih menunggu makanan yang mereka pesan.
"Yuna, berapa usiamu?" Yeji gantian bertanya.
"Aku, 19tahun. Kamu?" Jawab Yuna dengan santai.
"19 tahun?" Yeji lebih terkejut dengan jawaban Yuna.
"
Iya, ada apa Yeji?" Yuna bertanya tanpa tahu apa-apa.
"Benarkah kamu 19tahun?" Yeji memastikan lagi karena tidak percaya.
"Iya, kenapa?" Tanya Yuna lagi makin tidak paham.
"Badan kamu tidak sesuai dengan usia kamu. Hehehe, tapi memang kamu cantik sekali." Jawab Yeji sekaligus memuji.
"Yeji terkejut karena disini, Yeji yang paling tua diantara kita. Hahahah." Ji-a terus meledek Yeji.
"Awas kamu ya, Ji-a." Ekspresi wajah Yeji seperti marah dengan mengerutkan bagian jidatnya.
"Wuah, Yeji jangan marah lagi dong!" Kata Ji-a menjadi takut.
"Lia, kenapa kamu diam saja?" Yuna bertanya kepada Lia yang sedari tadi terdiam.
"Ah, aku tidak apa-apa. Hanya saja sudah merasa lapar. Hehehe." Jawab Lia dengan bercanda.
"Hahahaha, sabar ya Lia!" Kata Ji-a sambil menertawakan Lia.
Makanan yang mereka tunggu-tunggu sudah datang, Lia yang sudah merasa lapar wajahnya berubah menjadi bersinar karena dia ingin sekali segera memakannya. Ji-a juga tersenyum melihat Lia yang seperti anak kecil dan berubah menjadi imut.
Sedangkan Yeji masih merasa sebal dengan Ji-a, tetapi Ji-a terus membujuk Yeji agar Yeji tidak memarahinya saat berada dirumah nanti.
"Yeji, jangan marah terus dong! Makanlah ini, enak sekali." Kata Ji-a sambil memberi senyum kepada Yeji.
"Kamu sedang berusaha membujukku ya?" Yeji curiga dengan Ji-a.
"Tidak, aku hanya tidak ingin melihat kakakku ini lebih cepat tua karena aku." Kata Ji-a.
"Ih, nyebelin." Kata Yeji.
"Kamu tidak inginkan tua lebih cepat? Heheheh." Tanya Ji-a lagi.
"Sudah, habiskan makananmu!" Yeji kembali memperhatikan Ji-a.
"Baiklah, Oenni." Jawab Ji-a sambil tersenyum dan sangat patuh.
Yuna dan Lia hanya tertawa melihat mereka berusaha berbaikan. Mereka berempat sangat menikmati makanan dan setelah mereka selesai makan, Yuna dan Lia memutuskan untuk pulang, lalu mereka berpisah di sebuah halte bus. Karena mereka menaiki bus yang berbeda.