Ji-a dan Yeji sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti acara komunitas yang tiads hentinya, tidak lelah bagi mereka untuk ikut setiap prosesnya karena menjadi Kpopers adalah keputusan mereka sendiri untuk mencari kebahagiaan mereka juga. Berapapun harga tiket, berapapun harga album, tidak difikirkan oleh mereka karena dengan mendengar ataupun melihat foto idol mereka adalah suatu kebahagiaan bagi mereka. Dan sekarang mereka sekarang akan menonton salah satu dokumentasi dari idol boy group yang mereka suka, itu adalah salah satu bentuk apresiasi dari seorang Kpopers tentang jerih payah idol mereka selama ini.
Pagi hari dirumah Ji-a dan Yeji terlihat masih sepi dan sunyi.Yeji yang nanti siang harus berangkat kuliah juga belum bangun, Sedangkan Ji-a hari ini tidak ada jadwal kuliah. Dan pada saat Ji-a terbangun dari tidur nyeyaknya, terdengar bunyi ketukan pintu. Lalu Ji-a melihat ke depan,ternyata ada tukang paket yang meletakkan sebuah kiriman paket dan paket tersebut ditujukan untuk Ji-a.
"Wuahh, ternyata sudah tiba pesananku." Kata Ji-a berbicara sendiri.
Ji-a membuka paket tersebut, tiba-tiba Yeji sudah bangun dan berada dibelakang Ji-a.
"Paket apa itu?" Tanya Yeji dengan mengagetkan Ji-a.
"Astaga, Yeji. Kamu mengagetkanku." Kata Ji-a sangat terkejut dengan keberadaan Yeji yang tiba-tiba.
"Hehehe, maaf. Ngomong-ngomong apa itu?" Yeji bertanya lagi karena pertanyaan dia belum terjawab.
"Ah, ini aku memesan koleksi Kpop lagi. Hehehe." Jawab Ji-a sambil tertawa.
"Kamu beli lagi? Jangan bilang kalau kamu minta orang tua lagi." Kata Yeji dengan curiga.
"Heheheh. Sedikit Yeji." Jawab Ji-a sedikit takut dengan Yeji.
"Ji-a sini deh!" Yeji tiba-tiba ingin berbicara serius dengan Ji-a.
"Ada apa Yeji?" Tanya Ji-a dengan wajah masih takut.
"Ji-a, kalau menurut aku jangan terlalu sering meminta uang orang tua hanya untuk membeli pernak pernik saja." Kata Yeji sangat dewasa.
"Iya Yeji, tapikan aku suka dengan semua ini." Jawab Ji-a sambil menunduk.
"Boleh membelinya, tapi jangan terlalu sering. Kalau kamu ingin membelinya setiap saat, jangan mengandalkan uang orang tua." Kata Yeji lagi.
"Lalu bagaimana? Kitakan belum saatnya untuk kerja." Jawab Ji-a sedikit bingung.
"Akupun juga sama denganmu sekarang sangat suka dengan pernak-pernik itu. Tetapi aku juga bingung bagaimana bisa membelinya tanpa meminta orang tua." Kata Yeji sambil berfikir.
"Yeji, maaf. Bukannya kamu harus berangkat kuliah?" Ji-a bertanya sekaligus mengingatkan.
"Astaga, aku jadi lupa. Gara-gara melihat perbuatan kamu." Kata Yeji dengan buru-buru ke kamar mandi.
"Aish, gara-gara aku kata dia?padahalkan dia sendiri yang cerewet. Huh." Kata Ji-a sambil menggerutu di sofa.
Yeji masuk ke kamar mandi, dan dia melihat ji-a sedang duduk santai di sofa, Yeji pun langsung meminta Ji-a untuk segera membereskan pernak-pernik miliknya yang ada di atas meja.
"Ji-a,, kenapa masih duduk disitu?cepat bereskan pernak-pernik milikmu!" Yeji cepat-cepat menyuruh Ji-a.
"Oke," Jawab Ji-a dengan cepat karena tidak ingin membuat Yeji tambah marah.
Ji-a lekas membereskan meja yang terdapat banyak pernak-pernik miliknya dan memindahkannya kedalam kamar. Lalu meja yang tadinya berantakan kini menjadi bersih dan rapi.
Yejipun selesai mandi, dan segera berganti pakaian untuk ke kampus. Dan siang hari ini Yeji harus kekampus dulu sebelum dia mengikuti nobar nanti sore. Yeji berpamitan dengan Ji-a dan meminta Ji-a untuk menjaga rumah juga menjaga Meow.
"Ji-a, aku berangkat dulu ya. Jaga rumah dan Meow. Aku juga akan memikirkan bagaimana kita bisa menghasilkan uang sendiri." Kata Yeji sambil kearah pintu.
"Oke Yeji." Jawab Ji-a.
Ji-a dan Yeji sudah memiliki jiwa Kpopers yaitu seorang Kpopers akan merasa ingin memiliki semua pernak-pernik yang berhubungan dengan idol mereka, dan mereka akan mencari cara untuk menghasilkan uang sendiri dengan baik dan tidak merepotkan orang lain. Jiwa seperti itulah yang sudah membuktikan bahwa Kpopers akan menjadi sukses.
Sukses mereka adalah bisa melihat konser idol mereka, bisa bertemu dengan idol mereka, dan bisa mengunjungi tempat atau negara dimana idol mereka berada.
Sembari menunggu Yeji pulang dari kampus, Ji-a pun sangat menjaga Meow sesuai permintaan Yeji tadi.
Karena Ji-a tidak sabar menunggu, akhirnya Ji-a menelepon Yeji.
"Halo, Yeji." Ji-a menelepon Yeji.
"Iya halo, ada apa kamu meneleponku?" Tanya Yeji yang sedang berada di kampus.
"Apa sudah selesai mata kuliahmu siang ini?" Ji-a bertanya seperti seorang adik yang menunggu kakaknya.
"Masih belum selesai, kenapa?" Yeji juga bertanya kembali.
"Membosankan berada dirumah sendiri." Jawab Ji-a.
"Ajak main saja Meow! Bersabarlah! hehehe." Kata Yeji sambil sedikit tertawa.
"Ya sudah, selagi aku menunggu kamu. Aku mau menyiapkan pakaian untuk nanti sore." Kata Ji-a.
"Ya sudah, siapa tahu disana kamu bisa bertemu dengan pria tampan yang akan menjadi pangeranmu. Hahahaha." Kata Yeji menggoda Ji-a yang sedang sibuk
mencari pasangan.
"Sudahlah, pulanglah dengan hati-hati!" Ji-a tetap mengkhawatirkan Yeji.
"Iya." Jawab Yeji.
Yeji kembali mengikuti kelas di kampus dan Ji-a sibuk memilih pakaian untuk nanti pergi bersama dengan Yeji. Tetapi sebelum itu, Ji-a tidak melupakan pernak-pernik Kpop yang baru saja dia terima. Berhubung tidak ada Yeji, jadi dia melihat-lihat sebentar koleksi terbaru miliknya dan mempostingnya di sosial media stagram miliknya.
Setelah itu Ji-a juga memposting tiket nonton yang kemarin dia pesan pada Yuna di stagramnya juga. Dan banyak sekali penggemar Ji-a yang berkomentar dan menyukai postingannya. Penggemar Ji-a yang hanya di media sosial ikut senang dengan keceriaan wajah Ji-a yang ada di stagram miliknya.
Yejipun sudah kembali kerumah dan menemui Ji-a.
"Ji-a,, aku sudah pulang." Kata Yeji.
"Ah, kamu sudah pulang." Jawab Ji-a.
"Sedang apa kamu?" Tanya Yeji sambil duduk beristirahat di sofa.
"Sedang membereskan kamar saja, mau aku ambilkan minum?" Ji-a menawarkan air putih untuk Yeji.
"Boleh, terimakasih." Kata Yeji terlihat lelah setelah mengikuti kuliah.
"Sepertinya kamu sangat lelah." Kata Ji-a.
"Iya." Jawab Yeji.
"Ya sudah aku ambilkan minum dulu setelah itu istirahatlah sebentar. Masih ada waktu sebelum kita nonton." Ji-a menyuruh Yeji istirahat agar dia tidak sakit.
"Terimakasih." Kata Yeji lagi.
Kemudian Ji-a mengambilkan air putih untuk Yeji dan menyuruh Yeji tidur sebentar.
Yejipun tertidur di sofa, dan Ji-a menyiapkan makan sebelum mereka pergi nonton. Kesibukan Ji-a didapur sudah terbiasa karena Ji-a belajar dari Yeji yang senang sekali berada di dapur.
Karena melihat Ji-a yang sangat kelelahan dengan waktu kuliahnya, Ji-a berencana untuk membuatkan Yeji makanan yang sangat enak setelah Yeji bangun nanti.
Ji-a terkadang merasa merepotkan Yeji setiap kali dirumah, jadi Ji-a ingin membalas kebaikan Yeji yang sudah menjaganya dan sekaligus menganggapnya sebagai adik dengan hal kecil saja yang bisa Ji-a lakukan.