Happy reading,
Waktu telah menunjukkan tengah malam, Leo dan teamnya telah menginjakkan kaki di kota San Marino. Ia tiba lebih dulu dari pada Ritz dan teamnya. Semua anak buahnya bergerak menuju ke titik lokasi dalam kegelapan malam.
Suasana mencekam mulai terasa, ditambah angin malam yang terasa semakin dingin menusuk kulit. Dengan sabar ia menunggu Ritz datang ke tempat yang mereka janjikan.
Lalu ia meraih korek api di dalam saku celana dan menyulutkan rokoknya. Perlahan Leo menghembuskan asap rokoknya. Jasad Walden telah di kirim kembali ke Swiss, sedangkan Elger memilih bergabung dalam misi kali ini.
Di atap sebuah gedung tertinggi, Leo mengangkat kepalanya menatap langit hitam pekat di atasnya. Tidak ada satupun benda langit yang terlihat. Semua bersembunyi di balik awan hitam. Dari kejauhan terdengar puluhan suara helikopter mendekat ke arahnya.
" Semua sudah sudah berada di posisi, Tuan." ujar Julian dengan hormat.