Senja itu kembali lagi, Senja yang sama seperti saat itu. Saat semua nya mulai terasa melelahkan
setelah kepergian orang tua ku 6 tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan mobil Sekarang aku tinggal sendiri di rumah sederhana peninggalan mereka..
Mereka pergi disaat aku tidak siap dengan segala keadaan yang ada
aku yang waktu itu baru saja lulus SMA
Aku Kiara Aryesta , anak Tunggal, tidak mempunyai saudara
bahkan keluarga Ayah dan ibu ku juga tidak ada
Ayah dan ibu ku orang daerah, yang ku tahu mereka merantau dan bertemu di kota ini
aku tidak mengenal keluarga ke dua nya.
dulu ketika aku sering bertanya mereka selalu berkata bahwa aku hanya perlu tau kalau mereka sebatang kara, dan begitulah semua itu aku tanamkan dalam fikiran ku
dan sekarang aku berusaha melanjutkan hidupku dengan sisa sisa kenangan kami bertiga
Aku akan memulai perjalanan hidup ku dengan banyak lembaran baru tanpa mengganti buku
---------------------------------------------------------
aku bekerja disebuah butik milik sahabat ibu ku. Beruntung nya aku ibu mempunyai seorang sahabat, ya dia adalah satu-satu nya sahabat yang ibu ku punya. Tante Sarah Wibowo dan anak nya Vanessa Prameswari wibowo.
Tante Sarah dan Nessa begitu baik mau membiarkan aku bekerja disana.
Tante Sarah sering bilang dia sudang menganggap ku seperti anak nya sendiri.
Nessa dan aku juga sangat dekat, kamu sering menghabiskan waktu berdua
Nessa juga anak tunggal, tapi dia tidak seperti aku yang kurang bergaul
anak anak teman bisnis orang tua nya juga banyak yang mengenal Nessa.
Nessa punya banyak sekali teman ,dia cukup populer di kampus nya
Papa Nessa memang seorang pengusaha yang cukup sukses, butik ini juga cukup terkenal dan banyak dikunjungi oleh orang orang dari kelas atas.
tapi dia bilang lebih suka bermain dengan ku
aneh sekali.
aku saat ini tidak kuliah
mungkin nanti saat tabungan ku sudah cukup.
tapi untuk saat ini aku akan bekerja dengan baik untuk hidupku
----------------------------------------------------------
siang itu di butik Nizzi milik tante Sarah, aku sedang membereskan beberapa pakaian yang baru datang.
semua nya model terbaru dan "waaaaaaahhhhh"
ya kata itu yang sering aku gunakan untuk menggambarkan pakaian pakaian yang ada di butik Tante Sarah
"happy brithday my sist "
tanpa melihat pun aku tau suara siapa
Nessa berlari kearah ku dan langsung memeluk ku
tangan ku yang penuh dengan baju baju yang sedang aku pegang hampir terjatuh jika saja dia tidak dengan cepat menarik tangan ku
" Terimakasih, " ucapku
"Terimakasih untuk apa ? " jawab Nessa sambil mengambil alih beberapa baju yang ku pegang
" untuk ucapan nya dan menarik ku supaya tidak jatuh tentunya "
" Jadi umur mu sekarang adalah 23 tahun "
" benar " jawab ku
" kita semakin tua " kata nya cekikikan
" Dasar " gerutuku
Dan dia berakhir dengan membantu ku dan beberapa karyawan butik membereskan dan membersihkan butik ini
Nessa memang sering datang membantu ku
aku sudah sering melarang nya tapi dia selalu bilang dia bosan dirumah
padahal ku yakin itu hanya alasan saja
bagaimana Nessa bisa bosan kalau hari nya sudah penuh dengan jadwal kuliah dan berbagai macam acara organisasi di kampusnya. Belum lagi tugas nya yang menumpuk
ah ya dia bosan karena dirumah nya sering kali tidak ada yang diajak bercerita
Bukan berarti Nessa anak yang kurang kasih sayang
tidak..
Orang tua nya memang terkadang sibuk tapi mereka selalu berada di rumah tepat waktu dan selalu ada untuk dia
ah beruntung nya Nessa
" kling kling " bell di atas pintu butik berbunyi pertanda ada yang masuk
aku mengalihkan pandangan ku kearah pintu
Seorang wanita dan seorang laki laki masuk,
saat melihat nya kamu pasti akan berfikir mereka pasangan yang sangat serasi
Aku berjalan mendekati si wanita
" Selamat siang , ada yang bisa saya bantu ? "
" Selamat siang mba... ? " matanya menunggu jawaban ku
" Saya Kiara bu, " Jawab ku
" Mba Kiara , saya Tanisha , saya dihubungi Tante Sarah katanya baju pesanan saya sudah datang " jelasnya
" oh ibu Tanisha , benar "
" Mari Bu ikut saya "
aku mengarahkan pasangan ini ke suatu ruangan untuk pengunjung yang sudah membuat janji
" Silahkan duduk ibu, bapak , saya akan ambilkan pesanan ibu "
aku tersenyum lalu beranjak mengambil pesanan ibu Tanisha
Saat aku mengambil baju yang dipesan Nessa menghampiri aku
" Siapa ? "
"Seperti nya langganan Tante Sarah, Mama mu yg menghubungi langsung kalau pesanan nya sudah datang". kata ku
" oww , laki laki di sebelah nya suami nya ? " tanya nya
aku hanya mengangkat bahu ku ,
" entah, kau buru buru? mau ku tanyakan dulu ? "
" boleh , kalau kamu berani " tantang Nessa
aku mengernyitkan dahi lalu berlalu kembali ke pasangan waw tadi
Nah ini lah Nessa , aku salah bicara seperti nya
" Ibu Tanisha, ini pesanan nya. Apakah ada yang bisa saya bantu lagi ? "
tanya ku
" Aku akan mencoba nya, mba Kiara bisa bantu dia mencari jas yang cocok? "
tanya ibu Tanisha sambil menunjuk laki laki super ganteng yang dari tadi hanya diam sibuk dengan handphone di tangan nya itu.
" Tentu ibu, Apakah saya perlu menyamakan dengan warna Gaun ibu supaya serasi ? " pertanyaan ku tepat sesaran bukan , kulakukan agar menjawab pertanyaan Nessa
" Oh tidak perlu , Nanti suami ku bisa protes kenapa aku bisa memakai baju yang malah terlihat berpasangan dengan adik ku bukanya dengan dia . " jawab nya sambil terkekeh
laki laki itu menatap kami dengan pandangan yang sulit aku tebak
" maaf kalau begitu , saya kira ini adalah suami ibu " jawabku sambil tetap tersenyum .
Ding dong jawaban sudah ku dapatkan
" Baik kalau begitu mari bapak saya tunjukan beberapa koleksi terbaru kami, mungkin ada yang bapak suka ".
Aku berjalan menuju deretan jas dan kemeja pria. Semua baru datang pagi ini harusnya ada yg cocok bukan
Aku mengambil salah satu jas yang menurut ku cocok untuk nya. jas warna Biru gelap dengan model semi formal ,kemeja putih dan dasi warna hitam. Kurasa cukup
" silahkan pak , " ku berikan jas itu pada nya
" Raga " katanya
" maaf ? " tanyaku bingung
" Nama saya Raga , jangan panggil bapak. Saya belum setua itu" jawabnya
" maf saya tidak bisa memanggil pelanggan butik dengan sebutan nama saja. " jawab ku sopan
" Bagaimana kalau saya panggil mas ? "
" Oke . asalkan bukan bapak. Saya merasa tua " jawabnya sambil tersenyum
Setelah beberapa waktu berlalu akhirnya mereka menyelesaikan pembayaran dan pergi.
Ibu Tanisha juga sempat menanyakan no handphone ku.
aku memberikan nya walaupun sempat menolak
tapi dia beralasan dia ingin memesan tanpa harus menghubungi Tante Sarah
Setelah mereka pergi aku menghampiri Nessa yang masih serius di balik meja Kasir.
Serius mengganggu kasir butik ini tepatnya
Nessa pribadi yang ceria, wajar kalau semua karyawan disini dekat dengan dia
" Jadi apa kau dapat jawaban dari pertanyaan ku tadi ? " tagih nya
" Tentu " jawabku sombong
" apakah dia suaminya? "
" bukan, dia adiknya. Dan masih lajang, pemimpin sebuah perusahaan , dan bahkan aku tau namanya ". senyum bangga ku mengembang
Ya aku memang sempat mengobrol dengan Mas Raga tadi. Dan dengan mudah nya dia menjawab pertanyaan ku yang sebenarnya memancing jawaban yang aku ingin tau.
sepertinya aku cocok jadi detective atau ini efek terlalu menyukai serial Detective Conan Sampai aku terlalu pandai mengetahui informasi dengan cepat..
ahh pintar nya aku
" kerennnnnn " teriak Nessa
aku hanya tertawa,
" Yasudah pulang sana , bukan nya kamu bilang nanti malam ada undangan ulang tahun pernikahan rekan bisnis papa mu. "
" iyakkk benar sekali !! bantu pilih gaun untuk ku ya. Dan pilih satu juga untukmu karena hari ini kamu juga akan ikut aku dan orang tua ku pergi ke acara itu "
" haaaa??? "
" ayolah jangan kebanyakan ha ha hi hi "
Dan dia sudah menyeret ku ke deretan dres dan gaun yang aku tau harga nya itu membuat ku tidak mau berbelanja di sini
------------------------------------------------------
Pukul 7 malam kami sudah siap berangkat
iya kami
aku , Nessa ,Tante Sarah dan om Hardi , ayah Nessa
Kami berangkat dari rumah Nessa setelah perdebatan panjang kenapa aku harus ikut di acara ini dan berakhir dengan telpon dari Om Hardi sendiri
bisa berkata apa aku kalau sudah Om Hardi sendiri yang meminta ku ikut
aku menghormati Om Hardi seperti aku menghormati ayah ku
setelah sekitar setengah jam perjalanan kami sampai di sebuah hotel yang mewah. mewah sekali , banyak mobil mobil mewah berhenti menurunkan penumpang nya
tidak bisa aku bayangkan teman om Hardi dan Tante Sarah se kaya apa sampai pesta nya di adakan di hotel yang se megah ini
kami memasuki hotel , aku berjalan di sisi Nessa
" Kamu yakin aku boleh disini, aku pulang saja ya Sa, atau aku tunggu di mobil saja sama pak Ahmad , yaaaa"
" No. Kamu ikut aku nanti aku kenalkan dengan teman teman ku OK !?" jawabnya dengan riang.
dan aku menatap nya horor
hah Nessa siapa aku bisa ada di sini
Kami terus berjalan sesekali Om Hardi dan Tante Sarah menyapa rekan bisnis nya. Aku dan Nessa hanya tersenyum bila di sapa atau di kenalkan ke para tamu yang datang sisanya kami diam atau sesekali berbisik membahas sesuatu, contohnya kalau ada laki laki tampan alias ganteng yang lewat Nessa langsung berbisik
maklum saja , teman sekaligus sahabat ku satu satunya ini jomblo akut, belum pernah pacaran dan bingung bagaimana harus memulai mencari pacar , apa yang harus dia lihat dari seorang laki laki atau apa laki laki itu baik atau tidak , dia tidak berpengalaman sama sekali
setelah terus menyapa beberapa tamu yang lain
Om Hardi mengajak kami menyapa tuan rumah yang mempunyai pesta ini
kami berjalan terus mendekati beberapa orang yang sepertinya adalah satau keluarga
" Pak Arya selamat atas ulang tahun pernikahan nya. semoga selalu diberkati sampai kakek dan nenek tentunya " ucap Om Hardi
" terimakasih pak Hardi , ini siapa ? " tanya orang yang di panggil Pak Arya tadi
" kenalkan ini keluarga saya , ini istri dan anak saya " .
aku dan Nessa tersenyum saat om Om Hardi mengenalkan kami
" selamat datang semoga pesta nya menyenangkan ya.. oh iya saya kenal kan anak anak saya ya, sebentar "
lalu Pak Arya melambaikan tangan nya ke belakang kami.
aku dan Nessa reflek menoleh mengikuti tangan Pak Arya
Di sana kami melihat mereka lagi
mereka yang tadi siang datang ke butik ada disini
Nessa dan aku saling menatap
" apa dunia sesempit ini ? " kata ku
dan Nessa hanya mengangkat bahu sambil tersenyum
tbc
semoga bab 1 ini bisa memulai cerita ini dengan baik ya.
selamat membaca