Chereads / Senja untuk Kiara / Chapter 2 - -2-

Chapter 2 - -2-

Pandangan kami terus mengikuti kemana tangan Pak Arya melambai

dan tepat seperti dugaan ku dan Nessa pelanggan butik siang tadi Tanisha dan adiknya , Raga mendekat

ada juga seorang laki laki di samping Tanisha , bisa ku tebak dia adalah suami Tanisha

dan juga seorang gadis cantik dengan dandanan super glamor dan penuh dengan ke bling bling an di sana sini berjalan ke arah kami, kalau dilihat seperti etalase toko emas berjalan.

" Nah pak Hardi perkenalkan ini adalah keluarga saya , Istri saya Alya yang pasti sudah bapak kenal, Anak pertama saya Tanisha dan suami nya Reza , anak ke dua saya Raga dan ini Aurel " ucap Pak Arya

aku bergeser sedikit kebelakang Nessa , berniat menyembunyikan diri

" ini keluarga Pak Hardi , rekan kerja papa " lanjutnya

Om Hardi tampak tersenyum

" ini istri saya Sarah , dan anak saya satu satu nya Vanessa , lalu ini..... "

" Kiara kan... "

kami menoleh ke arah Tanisha ,

" Kiara kan,, yang tadi siang ada di butik Tante Sarah? "

om Hardi tersenyum " rupanya anak pak Arya sudah bertemu dengan Kiara " ucap nya.

" iya om. tadi siang Kiara yang bantu pilih pilih juga di butik" jelas Tanisha

aku tersenyum sambil mengangguk

" oww ini pelayan butik yang kakak bilang bantu Raga pilih jas nya. Yang kakak bilang selera nya bagus dan pelayanan nya juga bagus. Kamu kenapa bisa masuk ke sini? apa tidak salah pelayan butik bisa masuk ke pesta mewah seperti ini " suara Aurel terdengar

sebentar siapa itu, kok ada suara gak ada wujud nya

itu kalimat buat siapa?? buat aku??

beneran buat aku ?? aku memang kerja di butik tapi bukan pelayan. tapi melayani pelanggan nama nya pelayan juga ya.

aduh ini gimna sihhh , tapi emang kayaknya ngomong sama aku si

siapa sih yang ngomong kok pengen cabein mulutnya jutek amat astaga !

isi kepala ku berputar mencerna kalimat dengan nada sumbang itu

lalu aku mendengar suara

" Aurel bilang apa kamu. tidak sopan tau " itu suara Raga

aku tersenyum " maaf saya tidak tau ,mba Aurel ? benar? . berbicara mengenai siapa tapi perkenalkan sebelum nya saya Kiara, saya bisa ada sini karena di minta Om Hardi untuk menemani Vanessa, saya keponakan Om Hardi dan Tante Sarah, semoga itu bisa menjawab pertanyaan mba Aurel tadi "

Vanessa memegang tangan ku tepatnya meremas. kencang , aku tau dia sedang sebal dengan wanita di depan kami ini

Om Hardi dan Tante Sarah tersenyum mereka tau benar bagaimana aku.

selain itu yang lain tampak datar dan tenang

" OWHH keponakan toh. Pantas saja kamu bisa ikut ke pesta seperti ini.. kalau mengandalkan pekerjaan mu sebagai karyawan butik kamu pasti gak ada di sini " Aurel Masih melanjutkan

" maaf maksudnya kamu ngomong seperti ini apa ya ?! " Nessa mulai kesal

wah dia terpancing aku memohon maaf lalu membawa Vanessa menyingkir, ku lihat wajah Raga nampak kesal dengan kelakuan Aurel itu . suasana juga jadi sedikit aneh. Tapi ku lihat omy Hardi dan Pak Arya sudah kembali berbincang

Kami menjauh ke arah stand cemilan dan aku memberi Nessa minum

" kamu lihat gak cewek itu. Haduhhh gaya nya selangit, udah kayak paling cantik aja. itu dempul gak kira kira tebel banget apa ya, Ampe ngomong gak pake saringan.." omel nya.

" sudah lah biarkan saja, lagi pula kita sama sama tau hubungan kita bagaimana kan . kalau masalah kerja di butik kan aku memang kerja disana, kenapa bingung deh " jawab ku tenang

aku mengenal Nessa sudah lama sekali. menyayangi dia seperti adik ku sendiri,

" Ow ya Ness, Bagaimana rencana mu soal kedai kopi itu. ? " Aku mengalihkan obrolan kami supaya dia lupa dengan rasa kesal nya.

" Ah iya . Kamu ingat cafe yang kita kunjungi terakhir kali? " dia memulai

aku mengangguk

" Aku ingin punya yang seperti itu, tidak usah sebesar itu yang lebih kecil tapi nyaman." dan dia meneruskan celotehan nya bagaimana ia ingin memulai nya. dimana lokasi nya berapa karyawan yang ingin dia punya dan masih banyak lagi

sampai aku mendengar seseorang berbicara di belakang kami

" Maaf soal Aurel tadi ".

Aku dan Nessa berbalik , ada Raga di sana

aku tersenyum mencoba setenang mungkin , ya bagaimana tidak laki laki depan ku ini tampan alias ganteng bukan tapi super ganteng

bertemu sekali sebagai pelanggan dan karyawan yang melayani membuatku bersikap profesional tapi kalau seperti ini siapa yang bisa fokus dengan keindahan ciptaan Tuhan di depan ku ini. lebih lagi suara nya yang berat ,

hati ku cuma bisa berkata " sopan banget si mas suara nya masuk ke telinga ".

" iya tidak apa mas, mba Aurel tidak salah kok" jawab ku sambil tersenyum

Dan obrolan kami bertiga berlanjut , Raga juga memberi beberapa rekomendasi tempat untuk rencana usaha Nessa.

Nessa sangat antusias mendengar banyak rekomendasi bagus dari Raga

Raga pribadi yang cukup menyenangkan dia ramah dan mudah bergaul dia juga tidak pelit ilmu dalam bisnis

paket lengkap

mapan, tampan, baik hati, ramah, keluarga nya baik

type type calon menantu idaman ibu ibu sekali

Tanpa terasa pesta sudah hampir selesai dan malam pun juga makin larut. Aku masih terus mengagumi kemegahan pesta ini. keluarga Raga pasti sangat kaya pesta ini begitu megah

" Ayo pulang , kita pamitan dulu sama keluarga Pak Arya " ajak Tante Sarah

aku dan Nessa mengikuti Tante Sarah ke arah meja yang ada di tengah ruangan

" kami pamit dulu Pak Arya , Bu Alya " pamit Om Hardi

" Terimakasih banyak Pak Hardi dan keluarga, saya berharap kita bisa bertemu lagi ,diluar urusan bisnis tentunya " ucap Pak Arya sambil tertawa

" Tentu, lain kali saya akan mengundang Bapak dan keluarga makan malam di rumah kami ". sambut Om Hardi

kami bersalaman , dengan keluarga Pak Arya

saat bersalaman dengan Raga , dia tersenyum

manis sekali meleleh rasanya

dan detik berikutnya

" Ehem. Jangan lama lama Kia " suara om Hardi disambut suara tawa yang lain

aku hanya nyengir menahan malu

kami berlalu menuju lobi hotel dan sudah terlihat pak Ahmad yang sudah menunggu di samping mobil Om Hardi

dan mereka mengantarkan aku pulang dulu

" terimakasih Om, Tante, pak Ahmad,, daaaaa Nessa " kataku sambil turun dari mobil

lalu mobil pun berlalu

aku masuk kerumah dan membersihkan diri

aku hanya ingin tidur sekarang , lelah sekali

Tempat tidur itu rasanya sudah memanggil manggil siap untuk menemani mimpi ku malam ini.

aku harus bangun pagi besok

mulai hari baru , pekerjaan di butik pasti sudah menunggu ,pekerjaan yang sangat menumpuk karena pesta tadi membuat ku meninggalkan beberapa pekerjaan yang belum selesai Dan besok akan jadi hari yang panjang juga melelahkan

Tbc

Sering sering cuci tangan ,tetap jaga jarak dan selalu gunakan masker ya kakak

semangat kakak, semoga kita semua Sehat terus