"Iya kalo nyari bibi sudah pasti di Pentry lah, kan yah Bi?" ucapku sembari menarik kursi dan duduk. setelah duduk anteng sekitar lima menit aku menatap bibi melongo, melihatnya sibuk menyiapkan makanan dan minuman "buat siapa Bi?" tanyaku menatap bibi.
"Itu buat den Rimba" jawab bibi "ohyah Ada apa Non ?"
"Papah uda Ke Jakarta?"
"Oh iya Non. Tuan Kill sudah berangkat dari tadi habis sarapan bersama."
"Bagaimana. Apakah berhasil bi?"
"Iya Non. Tapi kayaknya Nyonya Tania merasa sedih."
"Papah gimana bi?"
"Tuan sepertinya menjelaskan sesuatu kepada Nyonya."
"Bi, gue pengen balik Jakarta."
"Tapi Non. Disana kan sendiri."
"Yah gapappa. Disini bukan keluarga Icha bi."
"Tapi keluarga ini semuanya menerima Non."
"Iyah. Karna Papah."
"Non belum kenal mereka."
"Icha gak perlu kenal. Icha mau balik ke Jakarta. Icha benci sama Rimba."
"Aden emang begitu Non. Kasar tapi hatinya sebenarnya baik."
"Tapi Icha mau balik ke Jakarta. Icha gak mau disinih."