''Stella gak dateng?'' seru Regar sambil menuruni anak tangga dari lantai atas kamar nya.
Luysa yang mendengar seruan Regar dari anak tangga teratas, yang sama baru ingin turun ke bawah--menurunkan kedua halis, bingung. Kenapa Regar bisa-bisanya mendadak menanyakan Stella. Padahal selama ini Regar selalu enggan membahas Stella pada Luysa. Bahkan sekali pun Luysa yang mulai pasti Regar akan pura-pura tidak dengar atau malah banting stir ke persoalan lain.
Regar dan Stella, sama-sama saling menutupi perasaan. But, itu menurut Luysa dan dugaannya. Belum tentu benar karena sampai malam ini, Luysa belum pernah mendengar pengakuan dari keduanya. Stella bungkam dan begitu juga dengan Regar. Keduanya sama-sama jago dalam hal menyembunyikan rasa.
Luysa mempercepat langkah menghampiri Regar yang sudah menunggunya di anak tangga terbawah. ''Bang Regar nanyain Stella?'' ulang Luysa.
''Iya, Luysa... emang lo budek? Harus gue ulang?'' sewot Regar.