"Maafkan Papah." lirih Killey dengan raut wajahnya yang sedih.
"Its ok, bukan salah papah sepenuhnya… sudah begini jalannya." balas Stella.
"Mamah mu kalau dengar dia pasti akan semakin sedih." tambah Killey.
"Yah tapi, aku gak akan biarin mamah tau hal ini, pah." Stella tersenyum saat mengatakan hal itu. Stella tidak ingin membuat Killey merasa bersalah. Bagaimanapun semua sudah terjadi, tidak ada yang harus disesali lagi.
"Lalu bagaimana dengan pertunangan kamu dan Galih?" tanya Killey.
"Kita bisa apa selain menerimanya?" Stella semakin hari semakin pasrah akan keadaan, padahal masih bisa ia dan Galih berusaha untuk mendapatkan restu dari kakek Galih.
"Apa perlu papah menemui kakek Galih?" tanya Killey.
"Buat apa?" Stella geleng-geleng kepala, tidak setuju dengan usulan Killey. Bagaiman bisa Stella membiarkan Killey bermohon pada kakek Galih? Meskipun ia mencintai Galih tapi, ia tidak ingin jika harus menggadaikan harga diri Killey (Ayah kandungnya).