"Kau sakit apa?" Ane sudah masuk dikamar rawat Reza dan langsung menghampiri Reza dan duduk dikursi yang berada ditepi bed.
Mengelus lembuat dahi Reza. "Kau masih panas" ucapnya membiarkan telapak tangan didahi Reza beberapa detik.
Reza enggan menjawab, ia sejujurnya tidak inginkan kehadiran Ane hanya saja ia tidak bisa apa-apa selain menerimanya, apalagi ia ingin mengelabui Sendi yang terus mencurigainya dengan Arina. Menjadikan Ane kambing hitam adalah pilihan tepat.
Hendak mengecup bibir Reza namun, Reza cepat-cepat memalingkan wajahnya.
Ane pun menarik undur kepalanya dengan wajahnya yang kecut ''Kau butuh sesuatu?" tanyanya mengalihkan rasa malunya.
"Nggak!" jawab Reza tanpa menoleh pada Ane yang duduk di tepi bed~~tatapannya lurus entah apa yang ia tatap.
"Kenapa kau melarang orang menjengukmu?" tanya Ane lagi.
"Kalau semua orang menjengukku, kapan aku bisa sembuh?" jawab Reza