"Kenapa Dokter itu sok akrab denganmu?" tanya Reza pada Arina setelah Dokter tampan yang kepo itu baru saja meninggalkan ruang rawatnya.
Arina berjalan mendekati ranjang Reza setelah mengantar Dokter sampai depan pintu dan setibanya disisi ranjang, ia meraih tissue dari atas nakas lalu menyodorkannya pada Reza.
Memicing Reza menatap tissue itu tanpa menerimanya, "Buat apa?" tanyanya.
Arina menyodorkan tissue itu sekali lagi dan lebih dekat ke wajah Reza, "Itu iler dilap!" ucapnya.
Reza pun cepat-cepat meraih tissue itu lalu membersihkan mulut membuat Arina tersenyum.
"Kenapa ketawa?" tanya Reza.
"Siapa yang tertawa?" Arina bertanya balik seraya mendudukkan bokongnya di kursi sebelah ranjang Reza.
"Itu wajahmu bersemu merah!" ucap Reza.
"Tertawa apa bersemu merah?" tanya Arina.
"Ah entahlah!" Reza memalingkan wajahnya ke arah lain tak lagi menatap Arina.
"Kau habis makan apa sampai usus buntu?" tanya Arina.