Sepasang mata memerhatikan Arina yang menahan kenop pintu sampai pintu itu tertutup dengan sendirinya. Pemilik sepasang mata itu mengangkat sebelah sudut bibirnya berdecak, "Rupanya kau betah berlama-lama dengan status hinamu itu Arina" gumamnya.
"Tapi bukankah terlalu berlebihan sebagai asisten kau berpenampilan cantik menyamai artismu?" tambahnya.
"Sendi?" seru Reza menyapa pemilik sepasang mata yang memerhatikan Arina beberapa menit lalu. Sendi kakak dari Reza yang memiliki dendam besar terhadap Arina yang sudah dibahas sebelumnya alasannya mengapa.
"Apa itu alasan kenapa kau pindah kesini?" tanya Sendi tanpa menoleh pada Reza, tatapannya masih terus menatap pintu apartemen Arina.
"Jangan salah paham, bukan seperti yang kau pikirkan!" ucap Reza mengerti kalau Sendi sepertinya sudah melihat siapa pemilik apartemen itu. "Sendi pasti sudah melihat Niken dan Arina" batin Reza.