Stella, Niken, Galih dan Nathan masih berada di lobby ketika Luysa hadir dengan wajahnya yang terlihat panik. Luysa tak hentinya mengontrol deruh nafas yang terdengar tersengal-sengal.
Niken memicingkan mata melihat apa yang saat ini dilakukan Luysa, "Kenapa?"
Luysa belum menjawab ia masih larut dalam hayalannya tentang dua anak manusia yang belum lama ini mengotori indra penglihatannya.
Stella menepuk pundak Luysa dan Luysa terkejut dengan matanya yang melotot, "Apaan sih" omelnya.
"Lo yang kenapa, jadi aneh gitu kayak habis liat hantu?" seru Stella.
Luysa masih tidak memberi jawaban apapun dalam benaknya ia masih menimang- nimang apakah ia harus memperlihatkan rekaman video ini pada Stela dan Niken atau bertanya lebih dulu kepada Arina.
Terlebih rekaman itu berisi tentang hal tidak senonoh yang bisa membuat pikiran terganggu.
Lagi hal itu berkaitan dengan ketidakmunculan atau ketidakhadiran keluarga Niken saat ini.