"Gitarku tua menangis ingin berkata...
Bahwa aku sekarang telah tahu bercinta...
Itu adalah sebuah lagu cinta....
(kutipan buku 'My Guitar by Mitchell Gabin)
Media rasa selain suara dari mulut yaitu suara yang dikeluarkan dari sebuah senar masuk kerongga rongga dalam rangka gitar kemudian keluar melalui lubang tengah senar gitar.Banyak orang suka memainkannya dari waktu santai,waktu ngumpul bareng, nongkrong dan sebagainya.bernyanyi bersama teman atau pacar didalam satu lingkaran perdamaian dan kemesraan.
Seorang Mitchell Gabin dalam bukunya berjudul 'My Guitar' ini dia menjelaskan pengalaman pribadinya tentang perasaannya terhadap seseorang yang ia puja, kini perlahan menyakitinya secara diam diam, mereka tak tahu apa itu gitar?
apa itu rasa?apa itu tangis airmata? dimana letak pengampunan bagi orang orang berdosa karena cintanya.
Dia adalah bekas mantan penyanyi solo, yang ingin menulis nulis sebuah novel atau buku yang ia tujukan untuk pacarnya, yang sudah lama ia nanti kehadirannya tetapi tak kunjung datang pula, dia meraba setiap not nada menekan semua ritme instrumen dan mengeluarkannya lewat suara lagu yang ia tujukan kepada seorang kekasih pernah berkasih dan tak ingin membuang kasihnya, walaupun itu perih menyesak didada membuat sakit merana karena cinta penuh dengan airmata menetes dipadang pasir atau dilembah kematian.
Dia memukul jantungku dengan keindahan senyummu, menampar mataku dengan keindahan seluruh ragamu yang elok bagaikan bersinar ditempat yang gelap, aku adalah sebuah gitar akan lapuk usia menua dan kau akan merasa jika kehilangan dalam kehidupan kita diantara senyuman iblis dan dunia hitam kita.
==========================================
Gambar poster bintang idola musik band terpampang didalam rumah dengan berbagai figur artis artis ternama band, saat waktu berputar seseorang akan menampilkan suaranya,penghibur akan merabanya selalu ,melalui rasa suka kepada sebuah instrumen tertata menjadi sebuah musik dan lirik, terukir oleh pikiran dan rasa, tertanam sebuah kisah didalamnya,karena media akan tahu bahwa didalam lagu ada pesan tersirat seorang musisi.
Didalam kamar pria biasanya dominan banyak poster poster band terkenal, dan juga ada sebuah aksesori aksesori dari salah satu band terkenal pula, dan juga tak lupa ada sebuah gitar akustik klasik ataupun gitar listrik beserta sound amplifier, karena anak anak muda banyak mengandrungi musik musik dari black metal, alternatif dan indie terutama ada salah satu grup band musik dari jebolan indie yang terkenal sering muncul ditv ataupun diradio serta banyak tour manggug atau open stage perfomane, diluar dari media tv dan radio.
Betrand mengajak Nadia pergi kekamarnya setelah mereka ngobrol panjang lebar diruang tamunya, saat pertama kali Nadia diajak oleh Betrand jarang untuk mau main ketempatnya Betrand atau rumahnya, biasanya hanya dijalan makan, nonton konser dan bioskop, alhasil mereka ada kecocokan barulah mereka membuat tanda dicincin mereka yang mereka kenakan masing masing berukir nama mereka dibelakang cincinya, kalau Betrand yang ia bawa cincin bertulis Nadia, kalau Nadia yang ia bawa bertulis Betrand, hubungan mereka sudah cukup lama,Nadia baru ngomong sama teman satu gengnya.
***
Betrand menyuruh Nadia duduk ditempat tidur sambil mengambil sebuah gitar klasik yang pernah diberikan oleh sang vokalis Blood band sewaktu masih sekolah :
(Betrand memanggilnya untuk duduk menemaninya diranjangnya sambil membawa gitar tua miliknya.
"Nadia… Sini kamu mau dengar ngak.
"Aku bikin lagu buat kamu.
(sambil membawa sebuah kertas dari dalam lubang gitar tua).
"Bisa aja.
(terkesima malu malu).
"Kamu ini cantik, lembut dan baik hati .
(mereka saling memandang mata ke mata).
"Kamu ini juga ganteng.
"….
(Nadia mencoba merayu manja duduk lalu menidurkan kepalanya dipangkuannya Betrand).
"Betrand... Kamu disini sendirian.
"Iya... Kamu ada poster ama lagu "Blood band ".
"Iya... Itu band lama sekarang udah ngak ada kabarnya.
(Nadia sambil mengambil kaset yang ia ambil sewaktu Betrand mencari gitar tuanya).
"Itu ada lagi kaset promo duet sama Samantha .
"Dan sekarang jarang diputar karena banyak makan korban.
"Apa judulnya?
" Lagu "Hitam ".
"Iya, itu lagu menyeramkan katanya, dan juga terdapat banyak isu isu sih.
(Nadia menatap kearah wajah Betrand).
"Sang pembunuh suka mendengerkan lagu ini sebelum membunuh korbannya.
(Betrand mencoba menyetem gitarnya sambil mengelap elap gitarnya).
"Kemudian dia seolah menaruh teka teki kematian korbannya, dia mengintai korbannya disuruh mendengerkan lagu ini.
(Sambil mengambil sebatang rokok kemudian dihisapkanlah dan dikeluarkanlah asap rokok dari mulutnya).
"Lalu dibunuh dengan sadis.
(Sambil membelai rambutnya Nadia sebelum itu dia mencium bibirnya dan mengasihkan putung rokok kemulutnya Nadia).
"…
"Oh... Gitu, yach.
(Nadia yang menghisap rokok pemberian Betrand diisap dan dikeluarkan dimulutnya yang manis).
"Betrand kok kamu tahu sih.
(Betrand membelai rambutnya yang hitam yang masih manja tidur dipangkuan Betrand).
"Aku cuman tahu dari temanku.
"Siapa?
"Eeh... Maaf aku lupa, Nadia.
"Oh.. Ngak apa kok.
"Nadia kamu tahukan band indie ini.
"Iya..Aku tahulah Sayang...
"Dia adalah bintang idola.
"Aku ngefans sama Samantha, lawan duetnya sang vokalis.
"Sayangku...
(Nadia berkhayal bisa bertemu dengan sosok sang pembuat lagu Hitam ini dia sambil memejamkan kedua matanya).
"Apa kamu siap!!!
"Ada apa tan?
"Kita nyanyilah.
"Nyanyi apa?
"Lagu pembukaan dululah.
"Kamu mau ikut nyanyi, Sayang.
"Iya...
"Sayang.
(Nadia yang tadi tiduran kemudian ia bangun dan duduk disamping Betrand sambil membawa kaset Blood band).
"Setelah aku menyanyikan lagu "Hitam" ini, marilah kita kenang selamanya malam ini.
"Mari kita menikmati berdua sambil memainkan gitarku...
(Betrand dan Nadia bernyanyi lagu ini, terlihat dari kemesraan mereka berdua saling mengisi satu sama lain menjadi lawan duet dalam bernyanyi).
(Betrand mengenjrengkan gitar tuanya dan Nadia bernyanyi dengan manja sambil menghayati isi lagu ini).
(Nadia seakan berbeda dia bukanlah dirinya dia seperti teraskui oleh lagu ini, seolah dia ingin meminta untuk Betrand segera membunuhnya).
"Lima jari tanganku... Lima hari bertemu...
Menyentuh darah... Menyentuh semua...
Darah... Cinta... Benci...
Oh... Aku masih disini...
Menyayat luka lagi...
Terasa sakit hati...
Oh... Hitamku...
Menutupi mataku...
Apa yang aku lakukan padamu... "
(Nadia tak lama tersadar oleh suara Betrand yang membawa kesan khas bagi seorang vokalis).
"Sayang suara kamu bagus banget sih,kenapa ngak ikut audisi aja.
(sambil tertawa malu)
"Oh.. Iya maaf,dulu aku mantan vokalis indie juga, satu angkatan sama Blood band.
"Aku pernah bertemu ngobrol bareng sama vokalisnya masih satu teman sekolah dulu.
"Ini gitar yang aku mainkan hadiah darinya setelah hilang misterius.
"Oh.. Gitu kenapa ngak bilang dari tadi,Sayangku.
"Oh.. Maaf... Sayang soalnya aku sedih nginget masa laluku.
"Oh,Iya aku ada satu lagu lagi kenangan aku ama buat kamu spesial.
"Ini karyaku udah lama sekali.
"Aku belum pernah nyanyiin lagu ini.
"Kamu mau dengerin, Sayang...
"Oh.. Aku mau banget, Sayang...
"….