Sekitar dua puluh menit kemudian, Kayla memutar setirnya membelok ke sebuah bangunan megah restoran western terkenal ibu kota. Restoran itu adalah Niel Western Restaurant milik adik ipar Reynand. Dengan hati-hati wanita itu memarkirkan mobilnya di pelataran parkir.
Sebelum ia turun, Kayla mengintip keadaan sekitar dari kaca spionnya. Kondisi parkiran terlihat ramai dengan mobil pengunjung. Tidak ingin acaranya terganggu, Kayla sudah mempersiapkan sebuah kacamata dan topi baretnya sebagai penyamaran agar orang-orang tidak mengenalinya.
Wanita itu membuang napasnya beberapa kali. Walau ini bukan pertama kalinya ia makan dengan Reynand di tempat itu, tapi Kayla tetap merasa gugup. Reynand seperti mengajaknya berkencan untuk yang pertama kalinya di tempat itu.
"Tenangkan dirimu, Kay. Semoga malam ini menjadi malam yang indah untukmu," lirihnya penuh harap.