Chereads / Second Life, Second Love / Chapter 29 - Kemampuan bertarung Li (Kebenaran Bag.8)

Chapter 29 - Kemampuan bertarung Li (Kebenaran Bag.8)

"Siapa mereka?!. Kenapa mengejarku?!," An Jia Li terus berlari jauh kedalam hutan yin dan terpisah dari Jiangwu yang sama sekali tidak bisa mengejar untuk menolong An Jia Li karena ia sendiri kesulitan dalam menangani sekelompok orang yang menyerangnya tiba-tiba itu, ditambah Jiangwu sendiri tidaklah terlalu banyak mengetahui tentang ilmu beladiri, ia hanya bisa berpedang dasar dan beberapa mantra yang ia dapat sejak ia terbangun sebagai kaisar Feng.

An Ji Li terus berlari secepat mungkin. Dirinya Kembali mengingat apakah di novel ada bab ini?, dimana muncul orang-orang aneh yang tiba-tiba menyerang dan mengejar Mei Lian Xia?. An Jia Li mencoba mengingat namun sayang, sepertinya itu adalah bab yang ia lewatkan karena di awal bab menampilkan kata-kata yang merujuk pada akan banyaknya adegan romantis antar tokoh dimana An Jia Li tidak terlalu tertarik membaca bab yang berisikan bab romantis, dan walaupun An Jia Li tidak tau apakah itu termasuk dengan tokoh Mei Lian Xia juga atau tidak, tapi yang pasti di bagian akhir bab itu ad hal yang membuat An Jia Li terharu, namun An Jia Li tiak mengingatnya, adegan apa itu.

Beberapa ingatan berputar di kepala An Jia Li saat dirinya terjatuh karena tersandung dahan pohon yang mencuat keluar melawan tanah.

Sepuluh tahun antara hidup dan mati hampa meremang,

Meski tiada mengingat, tak mudah melupakan.

Ribuan li pusaran sunyi,

Tiada tempat mencurahkan pilu.

Walau saling bersua pasti tak akan dikenali:

Wajah dipenuhi debu, cambang seputih salju.

Semalam tiba-tiba bermimpi pulang ke rumah

Di samping jendela kecil, sedang berias wajah.

Saling menatap tanpa kata,

Hanya ribuan baris air mata.

Mudah diduga tempat meradang tahun ke tahun:

Di malam bulan purnama, di bukit kecil pohon cemara.

An Jia Li meremas kepalanya yang begitu seperti diputar-putar, suara seseorang terus bergema di telinganya, namun ia belum mengetahu suara siapa itu yang asing dan sangat akrab secara bersamaan?.

"Siapa?, suara siapa?!," teriak An Jia Li begitu tersiksa tidak dapat mengingat suara siapa yang melantunkan sebuah syair padanya. Suaranya begitu dalam, dingin dan lembut seperti salju. Disaat yang bersamaan, tiga orang yang berjubah hitam dengan penutup wajah berwarna biru gelap langsung menghampirinya dengan cepat, bersamaan dengan suara seseorang dengan suara tebasan pedang yang saling beradu satu sama lain.

"Xia-er!," teriak Fengying yang sempat melihat An Jia Li dikejar kedalam hutan dan Fengying pun mengejarnya dengan cepat dengan qing gong nya hingga ia dapat mencapai An Jia Li menghindarinya dari serangan. Namun sayang Fengying sedikit lengah karena ada seseorang yang sengaja bersembunyi dan membawa An Jia Li yang masih merasa sedikit linglung.

"Apa aku tidak salah dengar ya?, suara itu…" belum selesai An Jia Li mengeluarkan kata-katanya, tangan dan pinggangnya ditarik dan ia pun dibawa pergi.

"Ying-Gege!!!," teriak An Jia Li tanpa dirinya sadar apa yang baru saja ia katakana pada Fengying dengan tubuh Li Xiuhuan Yu.

Fengying terkejut saat teriakan An Jia Li memanggil Namanya dan dirinya dibawa, walau Fengying belum sadar apa yang baru saja An Jia Li katakana padanya, dimana itu adalah panggilan dirinya dari Mei Lian Xia, namun dengan tubuh Fengying yang kini sudah menjadi Li Xiuhua Yu, mana mungkin Mei Lian Xia memanggilnya dengan sebutan itu. Hingga saat Kembali mengejar An Jia Li, Fengying barulah sadar apa yang baru saja Mei Lian Xia nya katakana tadi.

"Ying-Ge-ge…?," guman Fengying terkejut, "bagaimana bisa Xia-er memanggilku yang ditubuh Li Xiuhuan Yu ini dengan sebutan itu?," guman Fengying dengan perasaan rindu yang menyelimutinya.

Tak kalah dengan An Jia Li yang juga diliputi perasaan rindu dan sedih yang mendalam, namun sayang ia tidak tau dan tidak ingat apa yang terjadi karena fikirannya kini juga kacau dan campur aduk karena dirinya dibawa oleh orang yang tiba-tiba mengejarnya, dan seolah orang-orang itu mengincar dirinya sejak awal.

Fengying menepis segala fikirannya terlebih dahulu karena ia harus menyelamatkan Xia-er nya dari orang aneh yang mengejar dan membawanya itu.

Fengying bergerak cepat dengan kemampuan qing gongnya lalu melemparkan beberapa jarum yang melumpuhkan saraf sehingga tidak dapat bergerak karena selain mengenai saraf, jarum itu juga sudah dilumuri racun racikan yang dibuat dirinya sendiri yang mempunyai ingatan Li Xiuhuan Yu yang handal meracik obat-obatan dan racun, namun dengan sesuai kata-kata prajuritnya sebelumnya, orang-orang ini benar-benar seperti abadi karen tidak lumpuh setelah diserang pun. Orang yang membawa An Jia Li terus berlari cepat seperti hantu membuat Fengying semakin melangkah cepat, namun kecepatan orang yang membawa An Jia Li benar-benar cepat sehingga Fengying pun kehilangan jejaknya, bahkan dirinya kini dihadang oleh sepuluh hewan buas yang menambahkan lambat pada pergerakannya.

Fengying menebas hewan yang merupakan serigala bulan yang lumayan sulit di kalahkan sekali tebas, ditambah titik vital mereka terlindungi oleh batu roh yang tidak bisa dihancurkan oleh senjata biasa, melainkan harus menggunakan senjata suci dimana Fengying tidak membawa senjata suci bersamanya. Namun walau begitu Fengying masih bisa terus menebas para serigala itu.

Secara bersamaan pedang Fengying patah disaat yang sangat tepat bagi serigala melukainya. Weiheng yang berhasil mengejar Fengying dan melihat itu terkejut dan berlari secepat yang ia bisa untuk menangkis serangan yang menyerang kearah Fengying karena jarak mereka yang jauh.

"Sial, tidak akan sempat!," batin Weiheng panik dan hendak meneriaki Fengying, namun baru saja satu kata keluar dari mulutnya, Fengying sudah membungkus tangannya dengan tanah yang telah diubah menjadi senjata pertahanan untuk menangkis serangan serigala dan memukul serigala itu secara bersamaan.

Jika sebelumnya Wenhua yang dibuat terkejut dengan sikap Fengying yang menurutnya agak aneh, kini Weiheng yang kembali dibuat terkejut oleh kemampuan Fengying dimana ia sangat ahli dalam menggunakan banyak senjata, bahkan ia bisa menguasai mantra pembuatan senjata dari tanah yang mengandung banyak unsur logam di dalamnya, tidak seperti biasanya seorang Li Xiuhuan Yu yang hanya bisa menggunakan senjata model alat musik, dan ia juga hanya mengetahui banyak mantra penyembuhan bukan penyerangan.

"Yang Mulia Li, anda tidak apa-apa?!," tanya Weiheng mnghampiri Fengying yang hanya tergores di beberapa bagian lengannya oleh cakaran serigala itu.

"Tidak apa-apa," ucap Fengying singkat dan ia pun Kembali mencari dan mnegejar An Jia Li yang dibawa.

***

An Jia Li terus berontak pun berhasil melepaskan diri dan dirinya dijatuhkan oleh orang yang tidak dapat An Jia Li lihat wujud rupanya.

An Jia Li dijatuhkan ke tanah dari ketinggian sebuah pohon plum, dan untungnya An Jia Li tidak mengalami cidera, namun siapa sangka jika dirinya tetaplah masih diincar sehingga An Jia Li yang kakinya sedikit terkilir itu harus tetap berlari untuk menghindar dengan Langkah yang tertatih-tatih, hingga dirinya sampai di jalan buntu dimana di depannya adalah sebuah jurang.

"Bagaimana ini?!," An Jia Li panik, ia hanya bisa perlahan mundur ke belakang dan bahkan tidak dapat berteriak meminta tolong karena dirinya yang begitu takut sampai-sampai tidak dapat menggerakan bibirnya dan kakinya yang sudah bergetar. Air mata perlahan mengalir, "tolong…" batin An Ji Li saat melihat orang yang mengejarnya mengeluarkan pedang seperti siap un tuk membunuhnya.

Orang yang mengejar An Jia Li itupun bergerak maju sambil mengayunkan pedangnya yang membuat An Jia Li akhirnya mengeluarkan suaranya karena terlampau takut, dan tentu saja ia Kembali berteriak memanggil nama Fengying tanpa sadar, "Ying-Gege!!!."

Fengying samar-samar mendengar suara yang memanggil Namanya lagi, dan dengan qing gongnya lagi ia melangkah menuju asal suara itu berasal yang berada tepat di depannya. Fengyingpun akhirnya dapat menebas orang itu dengan menggunakan pedang yang sudah ia gosok dengan batu roh yang ia bawa, namun ia lupa jika dirinya membawanya sebelumnya hngga tidak menggunakannya untuk melawan serigala-serigala bulan itu.

Sosok itu langsung menghilang bersamaan dengan sebuah cahaya merah yang begitu terang muncul di hadapan Fengying yang sudah berada di hadapan An Jia Li, namun Fengying tidak mempunyai waktu untuk melihat cahaya apa yang muncul tiba-tiba dihadapannya itu karena dirinya harus loncat menarik tangan An Jia Li yang dimana ia terjatuh ke jurang karena An Jia Li berdiri begitu lama di ujung bibir jurang yang rapuh dan kahirnya tidak kuat menahan beban dan mereka berdua pun terjatuh ke jurang.

Disisi lain, Weiheng justru terdiam membeku setelah melihat cahaya merah yang baru saja ia lihat yang dimana cahaya itu berasal dari benda yang ia simpan di ikat pinggangnya, yaitu jepit rambut milik An Jia Li yang masih ia simpan dan tiba-tiba keluar seolah beresonasi dengan bersamaan saat An Jia Li berteriak tadi.

Weiheng bergetar di seluruh tubuhnya menatap tak percaya pada apa yang ia lihat itu, dimana kenangannya dan ingatan yang disegel oleh Wenhua terbuka berkat cahaya berwarna merah api yang berbentuk burung besar itu.

"Jepitan Itu… permata giok… phoenik kembar…?" guman Weiheng dimana dua ekor burung api kembar iitu menjadi satu dan menjadi lebih besar ukurannya kemudian pergi terbang kedalam jurang.