Azzam dan Likha baru saja terbangun pukul setengah enam pagi,keduanya segera mengambil air wudhu dan kemudian melakukan sholat berjamaah.
"Mas Azzam,apakah kita jadi pulang?"Likha melepas mukenannya dan melipatnya,kemudian dia beranjak untuk menyiapkan sarapan.Azzam mengikuti istrinya ke dapur,keduanya lalu masak bersama dan sarapan bersama.
"Jadi sayang,setelah ini kita akan segera berangkat."Azzam kemudian membawa piring-piring kotor itu ke dapur dan mencuci semuanya.
"Ya sudah mas,aku akan mandi dulu."Likha baru saja masuk kedalam kamar mandi dan akan menutup pintu tetapi Azzam sudah berlari dan ikut masuk kedalam,lalu dia kemudian menutup pintunya.
"Sayang,kita mandi bersama,aku ingin melihat tubuhmu yamg kini kian terlihat berisi,meski cuma perutmu saja yang membesar."Azzam menahan senyum saat mata Likha memelototinya.
"Ihh mas Azzam apaan sih,kalau kita mandi bersama satu jam tidak selesai-selesai."Likha mendengus kesal karena setiap kali mereka mandi bersama pasti mereka tidak hanya mandi,tetapi melakukan hal-hal yang lain.
Azzam tidak menanggapi apa yang dikatakan istrinya,tetapi tangannya yang berbicara karena Azzam langsung membuka satu persatu pakaian Likha kemudian mereka mandi bersama.
"Sayang,kamu semakin hari terlihat semakin cantik,apakah mungkin anak kita nanti seorang perempuan?"Azzam mengelus perut Likha yang terlihat semakin membesar,usia kandungannya hampir menginjak usia empat bulan tentu saja kini perubahan yang terjadi pada tubuh Likha terlihat sangat jelas.
"Mas Azzam,please,jangan merayuku disini,aku sangat sensitif dengan kata-kata dan sentuhan mu semenjak hamil jadi tolong hentikan gombalan mu itu."Likha kemudian segera menyabun dan membilas tubuhnya,lalu dia segera mengambil handuk dan melilitkannya ditubuh langsingnya.
Azzam juga segera menyelesaikan mandinya dan menyusul istrinya yang sudah keluar dari kamar mandi,Azzam kemudian memeluk Likha dari belakang saat Likha hendak mengambil pakaian didalam lemari.Azzam meletakkan dagunya dipundak Likha sementara tangannya mengelus perut istrinya dan itu membuat gairah Likha seketika datang.
"Mas Azzam,kamu telah membuat aku menderita,anakmu minta ditengok nih,,sekarang mas Azzam harus tanggung jawab!"Likha mengerucutkan bibirnya,Azzam membalik tubuh Likha hingga kini keduanya saling berhadap-hadapan.Azzam tersenyum kepada istri cantiknya karena apa yang dia inginkan terwujud,Azzam sangat tahu reaksi Likha saat dia memperlakukannya seperti ini.
"Pasti sayang,karena aku adalah lelaki yang bertanggung jawab."Azzam langsung menggendong Likha ala bridal style dan kemudian membaringkan tubuh Likha yang masih berbalut handuk ketempat tidur,lalu Azzam menarik lepas handuk yang menutupi tubuh mulus Likha dan seketika terlihat pemandangan yang bisa membuat Azzam ngiler.hehe..
Azzam juga melepas handuk yang dipakainya,dia langsung naik ketempat tidur dan menindh tubuh Likha dengan hati-hati karena Azzam takut melukai anaknya,dia mulai mencumbu Likha dengan penuh cinta lalu keduanya pun berhasil mempersatukan kedua tubuh mereka.
"Mas Azzam..."Likha yang baru saja terbangun setelah tertidur karena kelalahan dengan apa yang mereka lakukan dua jam yang lalu memanggil suaminya yang sepertinya juga sudah mulai terbangun.
"Mmm..ada apa sayang?"Azzam masih terpejam tetapi dia menjawab kata-kata istrinya.
"Kita jadi kerumah ibu tidak?sekarang sudah jam sebelas siang,nanti ibu dan ayah menunggu kita bagaimana?"Likha merasa sangat takut kalau mertuanya sudah menunggu mereka.
"Tenanglah sayang,aku bilang sama ibu kalau kita akan datang nanti sore,kita akan berangkat setelah sholat dzuhur dan akan mengunjungi makam kedua orang tuamu terlebih dahulu baru kita kerumah ibu."Azzam sudah merencanakan semuanya,di tahun yang baru ini,Azzam akan mulai menata kehidupannya yang sekarang sudah memiliki keluarga dan juga akan segera menjadi seorang ayah menjadi lebih baik lagi dari kehidupan yang dulu mereka lalui,Azzam akan memulai usaha bersama Likha dan sedang mencari apa yang paling cocok untuk keduanya.
"Oh ya sudah kalau begitu aku akan bangun dan mandi sekarang."Likha segera beranjak dari tempat tidur dan langsung mandi,setelah berganti baju Likha segera memasak karena dia sangat lapar.Entahlah,belakangan ini Likha menjadi sering lapar semua itu apa mungkin karena dia sedang mengandung ya?jadi karena makanannya dibagi dengan si bayi,Likha menjadi mudah lapar.
"Waah...sepertinya anak yang ada didalam perutmu ini seorang lelaki sayang,kalau mas lihat,nafsu makanmu belakangan ini meningkat banyak."Azzam menggoda Likha yang masih ters menikmati makanannya.
"Iya mas,aku sekarang menjadi mudah lapar,aku juga mau membeli beberapa cemilan untuk persediaan saat malam apabila aku tiba-tiba merasa kelaparan."Likha kemudian membereskan alat makannya dan segera mencuci piring yang baru saja digunakannya,sementara Azzam tidak makan karena belum merasa lapar.Keduanya kemudian bersiap untuk segera menuju rumah kedua orangtua Azzam,setelah sholat dzuhur mereka akan langsung berangkat.
Selepas sholat dzuhur,Azzam dan Likha langsung berangkat menuju makam kedua orang tua Likha,mereka juga akan menemui pak Agus dan bu Agus juga kalau memungkinkan akan menemui kedua sahabatnya Rina dan Dafa.
"Sayang,kita akan membelikan pak Agus dan bu Agus apa ya?"Azzam bertanya kepada Likha karena dia tidak begitu tahu kira-kira apa yang pantas dijadikan oleh-oleh.
"Nanti didepan sana ada toko yang menjual roti mas dan disebelahnya juga ada yang menjual buah,jadi kita bisa membelinya disana untuk oleh-oleh pak Agus dan bu Agus sekalian untuk kedua orang tuanya dan juga untuk Rina dan Dafa,mereka sudah lama sekali tidak bertemu.
"Baiklah,nant kita mampir disana,sekarang peluk mas dong sayang.."Azzam berkata manja kepada Likha,mereka memang sedang mesra-mesranya.hehehe
Keduanya sudah sampai dimakam kedua orang tua Likha dan langsung berdo'a untuk orang yang telah melahirkan dan membesarkannya,Azzam juga sangat khusyuk mendo'akan kedua mertuanya itu.Kemudian mereka berdua segera menemui pak Agus dan bu Agus,setelah berbincang sebentar,Azzam dan Likha kemudian memohon pamit karena masih harus menemui Rina dan Daffa.
"Assalamu'alaikum..."Likha dan Azzam sudah berada didepan rumah Rina.
"Wa'alaikum salam...Likhaa.."Rina langsung berhambur kedalam pelukan Likha,kedua sahabat ini sudah lama tidak bersua karena kesibukan masing-masing.Apalagi sekarang Likha sudah berubah status menjadi seorang istri,tentu saja dia tidak sebebas dulu yang bisa sewaktu-waktu bertemu dan bermain bersama dengan teman-temannya.
"Rina,bagaimana kabarmu dan Dafa?aku sangat merindukan kalian berdua."Likha asyik mengobrol bersama dengan Rina sedangkan Azzam dicuekin seperti kacang garing.
"Alhamdulillah Likha,bagaimana denganmu?"Rina sudah tahu kalau Likha mengandung,dia sangat bahagia melihat sahabatnya saat ini sudah memiliki keluarga baru yang sangat menyayanginya.
"Sama,seperti yang kau lihat kan?aku baik-baik saja karena suamiku ini sangat menyayangi dan mencintaiku Rina."Likha tersenyum kepada suaminya yang mulai kesal.Azzam kemudian berkenalan dengan Rina,mereka berbincang banyak hal dan setelah beberapa saat,Azzam dan Likha memohon pamit karena ibu sudah mulai menanyakan posisi mereka ada dimana,ibu Azzam merasa khawatir terhadap menantu dan calon cucunya.