Chereads / Starting A New Life After Death / Chapter 8 - SAMPAI JUMPA

Chapter 8 - SAMPAI JUMPA

"Siapa yang sebuah naga?, S-P-I-R-I-T Naga!" (Auristela)

Spirit?, dari yang saya baca di salah satu buku di rumah. Tingkatan spirit itu ada lima. Tingkat satu hingga lima, semakin tinggi tingkatannya, semakin besar juga kekuatannya. Sekarang, di hadapan saya. Ada sebuah spirit entah tingkat berapa, yang pasti dia sangat kuat.

"Kau bilang kau spirit?, dan kenapa kau menyuruhku untuk kesini?" (Amon)

"Begini, aku sekarang sedang mencari tuan atau master. Tapi, aku tidak ingin jatuh ke tangan yang salah" (Auristela)

"Hm… begitu, Terus apa hubungannya denganku?, apa kau ingin aku menjadi mastermu?" (Amon)

Dengan semangat Auristela berkata, "Betul sekali."

"Hah?!" (Amon kaget)

"Kenapa kau berteriak?, Jadi kau mau atau tidak?" (Auristela)

"S-sudah pasti mau…." ucapnya lirih.

"Sudah diputuskan ya. Tapi!, kamu harus latihan disini selama tiga tahun, bagaimana?" (Auristela)

"Kalau itu masalahnya, aku bisa saja. Tapi aku perlu menghubungi keluargaku terlebih dahulu, agar mereka tau kondisi ku sekarang."

"Ah, kau tidak perlu bingung, aku bisa meminjamkan kekuatan telepati kepadamu." (Auristela)

Amon mendekati Auristela secara perlahan. Lalu Auristela memakai salah satu jarinya yang besar itu untuk menyentuh kepala Amon untuk meminjamkan kekuatan telepati nya.

"Sekarang, kau tinggal memikirkan secara detail keluargamu itu." (Auristela)

Baiklah, Ibu…Ayah….kumohon terhubung dengannya.

Amon memikirkan secara mendetail tentang Ayah dan Ibunya. Tidak lama setelah Auristela memberitahu caranya, akhirnya Amon terhubung dengan mereka berdua.

"Ahem, Tes…" (Amon)

****

Di rumah keluarga Verenich. Sekarang mereka berada di kota Tygu. Keadaan mereka tidak baik, ekspresi mereka sangat sedih, ada bekas tangisan di bawah mata mereka.

Secara tiba tiba, mereka yang mendengar suara putranya, kaget.

"Ahem, Tes.." (Amon)

"Ayah, Ibu. Kalian tidak perlu memikirkan ku, sekarang aku dalam keadaan baik. Tapi, aku perlu tinggal disini selama tiga tahun. Aku pasti secepatnya pulang menemui kalian. Jadi, aku izin pergi selama tiga tahun. Ayah, Ibu. Sampai jumpa tiga tahun lagi…." (Amon)

Mereka, yakni Davie dan Ileana. Setelah mendengar putranya baik baik saja, mereka bahagia, berpelukan dan menangis. Mereka bersyukur, putranya baik baik saja.

****

Keadaan Amon setelah berbicara seperti itu, ia menangis dengan kencang. Auristela saat itu mengelus Amon dengan lembut dan membiarkannya menangis.

Beberapa saat kemudian, Amon berhenti menangis dan siap untuk tinggal disini untuk sementara waktu.

Kruk~~~

"Kau lapar?" (Auristela)

Amon menganggukkan kepalanya. Lalu Auristela memetik buah yang ada di Gua itu.

"Ini, mulai sekarang kamu akan makan buah yang ada di Gua ini." (Auristela)

Apa ini beracun?, apakah ini aman untuk di konsumsi oleh manusia?.

Aku sebelumnya sedikit ragu untuk memakan buah ini. Tapi, sekarang aku mencoba percaya dengannya.

Ia memakan buah yang dipetik oleh Auristela. Ternyata, buah itu sangat enak. Buah itu sangat manis dan mengenyangkan, andai saja saya bisa membawa buah ini pulang.

Saat Amon memakan buah yang berikan oleh Auristela, ia menjelaskan bagaimana Amon akan hidup disini dan pelatihan yang diberikannya.

"Kamu sekarang akan tinggal disini selama tiga tahun." (Auristela)

"Maaf, namaku Amon Verenich, kamu bisa memanggilku Amon." (Amon)

"Baiklah aku memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Auristela, Spirit naga angin." (Auristela)

"Angin….jangan bilang?" (Amon)

"Hahaha betul, angin yang membuatmu terjatuh adalah ulahku." (Auristela)

"...."

Tiga tahun Amon bersama Auristela. Pelatihan Amon sangat keras dan melelahkan. Saat Amon merasa lapar, Ia memakan buah yang ada di Gua tersebut. Ia mandi di sungai dekat Gua dan tidur di Gua bersama Auristela.

Bermeditasi, latihan dan latihan. Tapi, di saat Amon beristirahat, Amon dan Auristela mengobrol dengan akrab hingga akhirnya menjadi lebih dekat.

Amon berpikir kalau namanya tidak sesuai dengan wujudnya. Begitu juga dengan sifatnya, ia lembut dan baik. Berbeda dengan naga yang aku baca di buku.

****

Waktu berlalu, tidak terasa sudah tiga tahun ia tinggal di Gua bersama Auristela. Sekarang, rambutku memanjang dan tinggi badanku meningkat. Inti mana Amon sekarang berada pada tahap awal tingkat tiga. Auristela berkata bahwa minimal untuk menggunakan atau memanggilnya keluar itu pada tahap menengah tingkat tiga. Jadi, Ia akan berada di dalam tubuh Amon sampai waktunya tiba.

"Karena kamu sudah memenuhi syarat yang aku berikan, kamu akan menjadi masterku." (Auristela)

"Aku terima dengan senang hati jika itu yang kamu inginkan." (Amon)

Auristela tiba tiba membuat lingkaran yang dibuat dari sihir.

"Itu apa?," pikirku.

"Kamu bingung aku membuat ini untuk apa?, ini disebut Gate, Gate adalah sihir yang menghubungkan dua tempat, aku menghubungkan nya dengan wilayah yang dekat dengan banyak manusia." (Auristela)

Saat kami berbicara, Auristela berkata bahwa ada kelompok yang sedang menuju ke tempat kami. Auristela membuat sebuah penghalang untuk menghalangi mereka untuk sementara waktu.

"Oh iya, apa kamu merasa aneh kalau inti manamu meningkat dengan cepat?." (Auristela)

"Ya..itu sebenarnya itu pernah ada di pikiranku." (Amon)

"Sebenarnya, buah yang kamu makan itu memilki efek yaitu meningkatkan kecepatan saat berlatih meningkatkan inti manamu." (Auristela)

"Jadi seperti itu, berarti ini buah yang sangat langka?!" (Amon)

"Tidak apa, sebelum ada kamu disini, hanya aku yang memakan buah ini." (Auristela)

Auristela sadar jika penghalang yang ia buat telah pecah. Ia menyarankan Amon untuk segera pergi dari tempat ini menggunakan Gate yang Auristela buat.

Saat Amon ingin memasuki Gate itu, ada serangan yang hebat dari kelompok yang tadi Auristela bicarakan. Untungnya, ia menahan serangan mereka. Tapi imbasnya, Auristela terluka.

"Tenang saja, aku baik baik saja." (Auristela)

"Tapi…tapi aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku!, aku tidak ingin kamu menghilang…" ucapnya lirih.

"Jangan menangis. Aku akan segera masuk ke tubuhmu, jadi kamu segeralah pergi dari sini." ucap Auristela pelan.

"Aku lupa memberitahumu, aku adalah seorang perempuan. Namaku dengan wujudku itu tidak sesuai kan?, kalau begitu aku akan masuk ke tubuhmu ya." (Auristela)

"Ah, aku sebenarnya sudah tau dari awal kita bertemu." (Amon)

Ia mendorong Amon ke arah Gate lalu berkata, "Aku sudah menduganya. Sampai jumpa, Arion…" ucap Auristela lembut.

****

Auristela berkata seperti itu, Amon yang tadinya sudah tidak ada sesuatu yang ditanyakan. Tapi setelah Auristela berbicara seperti itu, banyak yang ingin ia tanyakan.

Kapan ia tahu aku adalah Arion?

Bagaimana dia tahu kehidupanku sebelumnya?

Tapi itu adalah detik - detik terakhir sebelum spirit itu masuk ke tubuhnya. Sekarang, Amon sudah pergi dari Gua tersebut. Sekarang ia berada disebuah hutan, Auristela bilang ia akan mengirim Amon dekat dengan para manusia. Ia menangis karena telah kehilangan Auristela.

Meskipun hanya sementara waktu. Tapi Amon tetap merasakan sesak dan sedih. Saya akan berjuang sepenuh hati supaya bisa bertemu lagi dengan Auristela.

-BERSAMBUNG-

INFORMASI :

1. AMON VERENICH

NAMA : Amon Verenich / Arion Dhafin

GOLONGAN DARAH : O

GELAR : ORANG TERKUAT ( KEHIDUPAN SEBELUMNYA )

SIFAT : TEGAS, BAIK HATI, SEDIKIT SOMBONG.

Usia : 38 / 6 tahun 1 bulan ( After death, Chapter ini )

8. AURISTELA :

SPIRIT NAGA YANG BAIK, IA ADALAH SEORANG PEREMPUAN. CIRI CIRINYA?, IA BERBENTUK NAGA SEPERTI PADA UMUMNYA.

TAHAPAN PADA INTI MANA :

Tahap Awal Terbagi Menjadi Tiga Bagian :

• Tingkat satu : 0 - 100

• Tingkat dua : 101 - 300

• Tingkat tiga : 301 - 600

Tahap Menengah Terbagi Menjadi Empat Bagian :

• Tingkat Satu : 601 - 900

• Tingkat Dua : 901 - 1200

• Tingkat Tiga : 1201 - 1500

• Tingkat Empat : 1501 - 2000

Tahap Atas Terbagi Menjadi Lima Bagian :

• Tingkat Satu : 2001 - 2500

• Tingkat Dua : 2501 - 3000

• Tingkat Tiga : 3001 - 3500

• Tingkat Empat : 3501 - 4000

• Tingkat Lima : 4001 - 4500

Ada Tahap Di Atas Itu, Akan Di Munculkan Seiring Perkembangan Cerita.