"Tanggung jawab? Tanggung jawab apa maksud lo, emang adik gue ngelakuin apa sampai orang kayak lo datang ke sini dan marah-marah nggak jelas."
"Jadi, lo nggak tahu sama sekali perbuatannya ke Rere?"
"Rere lagi?" Arista berdecak, ia makin kesal mendengar nama gadis itu, kenapa akhir-akhir ini Rere rajin membuat ulah. Entah untuk hubungannya dengan Andra, kepergoknya mereka di restoran seafood kala itu, atau saat berhasil membuat Barra menangis. Arista pening sendiri memikirkannya, benar-benar pusing sampai begitu jengah. "Kenapa sih Rere lagi, Rere lagi! Apa nggak bisa dia berhenti buat ulah. Kalau lo emang ketemu sama dia, bilang ke Rere buat jangan gangguin adik gue lagi, gue nggak suka. Ternyata dia bukan cewek yang layak buat Barra!"
Mendengarnya membuat Jordan tersenyum sengit, ia menatap Arista dari ujung kaki hingga kepala, tersenyum menyepelekan. "Lo serius ngomong kayak gitu? Harusnya Barra juga yang jauh-jauh dari Rere, gue mampu ngurusin dia."
