Andra mengurungkan niat membeli bubur ayam seperti perkataannya pada Rere setelah gadis itu mengangguk untuk mengatakan masalahnya pada Andra, mumpung Rosemary belum buka, Andra menarik Rere menuju tangga dan mendudukanya di sana saat atasannya memilih tetap berdiri di dekat railing.
Rere masih diam, auranya terlalu abu-abu, dan pintarnya Andra mampu membaca suasana hati gadis itu, mungkin karena cukup lama mengenal Rere dan bertemu dengannya setiap hari, jadi Andra cukup peka hanya dalam menatap ekspresi wajah serta gesture tubuh Rere.
"Rosemary baru buka kalau kamu udah selesai cerita ke saya, Re. Kalau prosesnya lama, ya bukanya pasti lama. Bener nggak?" Andra seperti menekan, tapi tidak benar-benar begitu saat ia mengukir senyum menanggapi kegugupan Rere.
"Iya, Mas. Rere langsung cerita kok sekarang, tadi mikir dulu mesti dimulai dari mana ngomongnya."