Pengunjung gedung bioskop malam ini tidak terlalu ramai, di barisan sejajar dengan kursi yang diduduki Jordan serta Chelsea saja hanya ada mereka berdua, pengunjung lain terpencar di beberapa titik—sengaja mencari kenyamanan masing-masing. Bola mata Jordan memang mengarah ke layar besar di depannya, tapi segala hal yang berlangsung di depan mata tak mampu merasuk ke otak Jordan. Ia tak tahu tayangan apa yang sedang ditontonnya kini, seberusaha apa pun ia fokus, tetap tak bisa.
Berbeda dengan Chelsea yang begitu menjiwai sampai berlinang air mata, Jordan nyaris tak menampilkan ekspresi selain datar seolah tatapannya kosong, ia memang sadar dan masih bernapas juga. Namun, sungguh akal dan pikirannya tengah berkelana mencari yang belum ia temukan.
