"Di mana dia meletakkan tangannya?" desis Yuta sembari mengawasi Eric yang merangkul pinggang Yuki.
"Yuta, astaga!" tegur Angel. "Mereka sudah menikah dan mereka saling mencintai."
"Tapi, tetap saja, dia keponakanku," balas Yuta.
"Kupikir kau sudah berdamai dengan Eric," sebut Angel.
"Entahlah. Aku hanya kesal saja," balas Yuta. "Setiap kali dia bersama Yuki, dia selalu menatapku seolah dia sudah menang dariku. Itu mengesalkan."
Angel tertawa menanggapi itu. "Kau terdengar seperti ayah yang cemburu pada menantunya!"
Yuta mengembuskan napas kesal.
Angel lantas menyentuh wajah Yuta dengan lembut. "Jangan menunjukkan ekspresi seperti itu. Semua orang bersenang-senang di sini. Bahkan Cecil tampak bahagia." Angel memalingkan wajah Yuta pelan ke arah Yuki yang tertawa bersama Eric, Carol, dan Troy, juga para warga. Tampak Eric menyuapkan sepotong roti pada Yuki.
Yuta menghela napas, lalu menatap Angel. "Aku bahagia untuk Yuki, tapi hanya itu."