Troy baru saja tiba di rumah Eric dan selesai mendengarkan informasi dari Mira tentang apa yang terjadi malam itu, ketika ponselnya berbunyi. Ada telepon dari kakeknya. Tidak biasanya kakeknya menelepon lebih dulu. Meski heran, Troy mengangkat teleponnya.
"Ada apa?"
"Harlan ingin menemuimu di markasmu," ucap Suryatama.
"Sekarang?" heran Troy.
"Ya," jawab kakeknya.
Troy menghela napas. "Baiklah, aku akan ke sana."
"Jangan ajak Carol. Kau datang sendiri saja. Ada yang ingin Harlan bicarakan denganmu," ucap kakeknya.
Troy mengernyit curiga, tapi ia menjawab, "Baiklah. Aku berangkat ke sana sekarang."
Setelah Troy menutup telepon, ia termenung memikirkan kata-kata kakeknya itu. Apa yang ingin papa Carol bicarakan dengan Troy? Dan kenapa … malah kakek Troy yang menghubungi Troy?
"Troy, ada apa?" tanya Carol.
Troy menatap Carol. "Papamu ingin menemuiku di markasku," jawab Troy.
Carol terhenyak. "Untuk apa?"
Troy menggeleng. "Aku tidak tahu. Tapi, aku harus pergi sekarang."